Gung Ronny: Usada Bali Salah Satu Pengobatan Alternatif, Harus Dikembangkan dan Dilestarikan

Denpasar, Dewata News. Com - I Gusti Agung Ronny Indra Wijaya yang akrab disapa Gung Ronny ini mengatakan dalam hal pengobatan tradisional, Bali memilliki kekayaan intelektual berupa lontar, sastra dan warisan leluhur lainnya yang harus dilindungi dan dilestarikan. "Pengobatan alternatif adalah salah satu pilihan pengobatan yang sudah terbukti dan bisa menjadi pilihan masyarakat Bali," ujarnya, Sabtu (3/11).

Menurutnya, warisan leluhur berupa Usada Bali ini perlu diberdayakan menjadi satu ekonomi yang bermanfaat untuk masyarakat Bali. Apalagi kalau di Bali bisa terus dikembangkan industri herbal. Pastinya, pertaniannya juga akan mendukung, karena kita memiliki tanam-tanaman yang bermanfaat untuk pengobatan tradisional," terang calon legeslatif (caleg) DPRD Bali dapil Kota Denpasar dari Partai NasDem nomor urut 5 ini.

Lebih lanjutnya, bila Utsada Bali ini didukung penuh oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster tentu akan banyak ada nilai manfaatnya tidak hanya buat petani herbal, namun masyarakat Bali pada umumnya. Selain itu, Utsada Bali merupakan  warisan leluhur yang berasal dari Ayur Weda dan pengobatan Cina. Dengan potensi yang dimilikinya sudah banyak masyarakat Bali berminat untuk mengembangkan pengobatan tradisional," ucapnya.

Gung Ronny menilai sudah seharusnya Bali memanfaatkan potensi ini untuk kepentingan masyarakat Bali itu sendiri. Bahkan dari penyampaian Gubernur Bali, I Wayan Koster juga berencana akan membangun museum lontar usada, mengembangkan lembaga pendidikan tenaga kesehatan tradisional Usada dan tempat praktek yang terstandarkan. "Sebagai masyarakat Bali patut untuk mendukung apa yang menjadi kebijakan pemerintah," imbuhnya.

Gung Ronny menambahkan, saat ini Universitas Hindu Indonesia (Unhi) mulai di gandeng terkait pengembangan dan pelestarian Utsada Bali oleh Pemerintah. Karena dinilai Unhi sudah cukup siap dalam hal itu. Bahkan untuk pendidikan tenaga kesehatan nantinya akan dibuatkan asosiasinya, dan dibuatkan lembaga pendidikannya kompetensi untuk dibangun distandarisasi dan diregistrasi. Sehingga bisa diawasai supaya tidak terjadi malpraktek nantinya. (DN - Bdi)