Peringati Hari Anak Nasional, Gubernur Pastika Ingatkan Para Orang Tua Sayangi Anak Dengan Benar dan “Tidak Merusak” - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

7/26/18

Peringati Hari Anak Nasional, Gubernur Pastika Ingatkan Para Orang Tua Sayangi Anak Dengan Benar dan “Tidak Merusak”


Denpasar, Dewata News. Com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang didampingi oleh Bunda PAUD Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika menghadiri acara Peringatan Hari Anak Nasional Provinsi Bali tahun 2018, di Wantilan Kerta Sabha, Jaya Sabha, Denpasar (26/7). 

Dalam sambutannya, Gubernur Pastika menyampaikan bahwa peringatan hari anak yang setiap tahun diselenggarakan ini tidak hanya menjadi simbol semata melainkan menjadi titik renungan dan acuan bagi kita semua untuk mendidik anak-anak menjadi lebih baik. Untuk itu Pastika mengingatkan para orang tua agar menyayangi anak dengan benar, dan “tidak merusak” dalam artian tidak memanjakan anak, tidak mengeploitasi anak untuk bekerja dan tidak membebani anak dengan keinginan orang tua, seperti mengurangi waktu bermain anak untuk mengikuti segala macam bimbingan belajar. 

Menurutnya, sesuai data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali yang telah melakukan survey kepada anak-anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar di Bali, ditemukan hasil 61% anak SD di Bali tidak bugar.

Pastika mengatakan bahwa ketidak bugaran tersebut dikarenakan oleh berbagai faktor. Diantaranya gizi anak kurang baik, beban yang dimiliki anak cukup berat dimana para orang tua menuntut anak agar pintar disegala bidang, akhirnya sepanjang hari anak-anak mengikuti bimbingan belajar tanpa memiliki waktu untuk bermain, selain itu juga disebabkan oleh ketergantuan anak pada gadget sehingga anak-anak lupa waktu untuk makan dan melakukan aktifitas olahraga. 

Disamping itu, data dari Dinas Kesehatan juga menunjukan bahwa 90% anak SD di Bali memiliki berat tubuh yang tidak ideal dimana anak-anak terlalu kurus dan terlalu gemuk, hal ini disebabkan oleh kurangnya peran orang tua dalam mengawasi asupan gisi seimbang anak. Terakhir, kata Pastika bahwa data dari Dinas Kesehatan juga menunjukkan bahwa 30% anak SD tidak suka mengkonsumsi buah dan sayur. Melihat dari data tersebut, Gubernur Pastika berharap peran maksimal dari para orang tua untuk memperhatikan gizi dan pola asuh anak-anak, sehingga tercipta generasi muda yang berkualitas.

Sementara itu, Laporan Ketua Panitia yang juga sebagai Ketua Forum Anak Daerah (FAD) Provinsi Bali Ade Agoes Kevin Dwi Kesuma Parta melaporkan bahwa pada tahun ini acara tersebut mengambil tema Anak Indonesia Anak GENIUS (Gesit, Empati, Berani, Unggul dan Sehat). Ia juga mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya peringatan tersebut adalah menumbuhkan kepedulian, kesadaran dan peran aktif setiap individu, keluarga masyarakat, dunia usaha, pemerintah dan Negara dalam menciptakan lingkungan yang berkualitas untuk mengakhiri kekerasan pada anak serta memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada seluruh anak Indonesia dan masyarakat. 

Untuk itu, dalam peringatan ini pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan seperti kunjungan ke 3 tempat posko pengungsian Gunung Agung, Pelatihan Child in Emergency and Child Protection, Sosialisasi pencegahan perkawinan anak, Dialog Interaktif bersama RRI serta aksi deklarasi mendukung FCTC (ADAM UFC). Selain itu, Forum Anak Daerah juga telah meraih beberapa penghargaan seperti menerima Anugerah Pelopor Partisipasi Pratama serta beberapa penghargaan lainnya. Ia berharap, segala prestasi tersebut dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan sumber daya manusia di Bali khususnya pada pembangunan generasi muda berkualitas.

Acara yang dihadiri oleh beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali tersebut, juga dilaksanakan seminar dengan tema “Berprestasi Untuk Diri Sendiri, Berprestasi Untuk Orang Lain” yang dibawakan oleh beberapa narasumber yaitu, BNN Provinsi Bali, Psikolog dan Siswa dari SMA N Bali Mandara.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com