Pilkada Serentak Cermin Demokrasi 2018 - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

6/26/18

Pilkada Serentak Cermin Demokrasi 2018


Apa yang menjadi menarik dari Pemilihan Kepala Daerah tahun 2018 ini dibandingkan periode sebelumnya?  Ternyata ada banyak hal penting yang menjadi indikator sebagai kesuksesan masa depan.

Pertama,  tentu saja terkait dengan peta politik. Seperti diketahui,  sejumlah kandidat kepala daerah diusung oleh partai politik yang berkuasa saat sekarang dan sebagian diusung oleh partai politik oposisi. Daerah tersebut, di antaranya adalah Bali, Sumatera Utara,  Jawa Tengah dan Jawa Barat. Daerah-daerah tersebut, menjadi serupa dengan Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, sebagai beberapa daerah yang memiliki dampak politik dan suara sangat signifikan pada Pemilu dan Pemilihan Presiden 2019.

Harus diakui, bahwa muara dari ini semua adalah dinamika politik pemilihan umum dan pemilihan presiden 2019. Di Bali sendiri maupun Jawa Tengah,  Jawa Barat dan Sumatera Utara, tampak persaingan ituhead to head dan sangat terbuka.

Dapat dipastikan, hasilnya sangat dinanti. Edy Rahmayadi bersaing dengan Jarot di Sumut. Ganjar Pranowo bersaing dengan Sudirman Said di Jawa Tengah. Sementara di Jawa Timur,  sepertinya partai oposisi kurang bersuara. Dan di Bali, Koster-ACE bersaing dengan Rai Mantra-Sudikerta.

Calon mereka serupa dengan penguasa saat ini. Yang juga menarik adalah Jawa Barat. Itu dari sisi kompetisi dan persaingan para kandidat yang diperkirakan akan berdampak pada 2019.

Dari segi lain,  yakni penyelenggaraan Pemilu,  juga tentu akan menjadi salah satu nilai tentang bagaimana mengelola pemilihan umum secara profesional. 

Pelaksanaan pilkada masih sering dihadapkan pada persoalan teknis pengiriman logistik, surat suara,  e-KTP, dan persoalan teknis lainnya. Harusnya, yang begini tidak ada lagi dalam Pemilu 2019.

Hingga H-2, masih ada beberapa warga masyarakat yang punya hak pilih dan terdaftar pada DPT belum menerima formulir C6 atau Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara Kepada Pemilih atau Model C6-KWK. Ketika ditanyakan kepada petugas KPPS, dengan enteng dijawab formulirnya sudah habis?

Sesuai tahapan,C6 diterima pemilih dalam DPT H-3, terhadap pemilih yang belum terima hingga H-3, ia bisa melaporkan ke KPPS atau PPS.

Indikator lain adalah soal antusiasme publik.  Pilkada serentak ini harus mampu menunjukkan, bahwa publik pemilih sangat antusias dan tingkat pemilihannya secara prosentase meningkat. Demokrasi akan sangat sayang bila pemilihnya sedikit. Terakhir adalah suasana keamanan dan kedamaian.

Kita berharap, pelaksanaan pilkada serentak ini sangat dinamis dan harmonis. Kedamaian dan keamanan optimal adalah kunci sukses pelaksanaan pilkada serentak.

Hasil pilkada tentunya harus diterima secara ikhlas oleh semua kandidat. Karenanya, kita songsong pilkada serentak tanggal 27 Juni 2018 , dengan antusiasme bagi Indonesia yang semakin baik.—

Oleh : Made Tirthayasa

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com