Ribuan Pengungsi Gunung Agung Pulang dan Bertahan di Radius Bahaya KRB 3 - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

2/2/18

Ribuan Pengungsi Gunung Agung Pulang dan Bertahan di Radius Bahaya KRB 3

Perbekel Nawakerti © foto by Ist
Karangasem, Dewata News. Com —Tercatat 3 ribu 685 orang pengungsi dari Desa Nawakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali memilih pulang dan tetap bertahan di desa, meskipun tergolong radius bahaya 6 kilometer atau KRB 3 dari puncak kawah Gunung Agung.

Kepala Desa (Perbekel) Nawakerti Wayan Putu mengatakan, hampir 98 persen warganya sudah kembali ke rumah, atau tidak berada di posko-posko pengungsian. Arahan pemerintah, untuk warga Desa Nawakerti seharusnya tidak boleh kembali pulang, karena tergolong KRB 3. Meski demikian, warga yang jenuh berbulan-bulan tinggal di pengungsian memutuskan pulang untuk dapat melaksanakan rutinitas bercocok tanam dan beternak.

”Keberadaan wargi kami di Nawakerti, meskipun ada di radius 6 kilometer, namun sekarang warga kami semuanya baik-baik saja dan sudah kembali pulang. Itu karena, masyarakat khususnya para orang tua kami masih percaya dengan situasi tahun 1963.Di desa kami tahun itu, syukur astungkara tidak kena lahar, hanya kena hujan abu dan kerikil-kerikil saja,” ujarnya.

Sebagai orang muda, Wayan Putu mengaku ingin menuruti himbauan pemerintah untuk meninggalkan desa, namun karena para tetua di desa yakin dan bersikukuh tidak ingin mengungsi, otomatis anak-anaknya tidak tega meninggalkan orang tuanya untuk pergi ke posko pengungsian. Sejauh ini meskipun Gunung Agung masih di level IV atau awas, namun kondisi warga tetap aman, tidak terkena hujan abu. Hujan abu hanya pernah mengguyur Desa Nawakerti saat erupsi awal saja, namun setelah hujan deras membawa material abu tersebut, justru tanah pertanian warga semakin subur.

“Pernah ada hujan abu sekali saja yang paling besar, itu diikuti curah hujan yang tinggi, akhirnya semua jadi subur, rumput-rumput gajah untuk makan ternak itu sampai-sampai tidak habis dicari oleh yang punya,” tuturnya.
Terlepas dari kenyamanan masyarakat Desa Nawakerti untuk tetap tinggal di desa, namun Perbekel Nawakerti itu juga menghimbau warga tetap waspada dan siaga mengantisipasi kemungkinan situasi gawat darurat.

Setiap warga sudah membekali diri dengan alat komunikasi minimal handphone, termasuk Handy Talky (HT) yang terhubung langsung dengan perkumpulan relawan Pasemeton Gunung Agung (Pasebaya) yang siaga 24 jam memonitor aktivitas vulkanik Gunung Agung. Jalur Evakuasi sudah disiapkan, untuk warga Nawakerti jalur pengungsian terdekat menuju Desa Tri Buana yang lokaisnya dekat dengan Pura Lempuyang.

Wayan Putu menambahkan, terkait kondisi cuaca buruk yang terjadi hampir seminggu lebih, tidak berdampak signifikan terhadap aktivitas warga, bencana longsor atau banjir justru tidak terjadi di Desa Nawakerti. (DN ~ RRI/TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com