Denpasar, Dewata News. Com - Pelaksanaan Pilkada adalah bagian penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai wujud penegakan konstitusi, kedaulatan rakyat dan pembangunan demokrasi. Mampu menyelenggarakan Pilkada yang berkualitas yakni mampu mewadahi keberagaman aspirasi dan melahirkan pemimpin Bali yang berkualitas.
Demikian disampakan Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada acara Deklarasi Kesepakatan Damai Pemilihan Kepala daerah (PILKADA) Serentak 2018 yang diprakarsai oleh Polda Bali di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB) Bajra Sandhi, Renon, Denpasar pada Selasa (13/2) pagi.
“Saya menyambut baik kegiatan ini dan memberikan apresiasi kepada bapak Kapolda Bali yang telah memprakarsai. Kegiatan ini adalah salah satu wujud komitmen kita, komitmen semua pemangku kepentingan dalam pilkada di Bali, untuk menciptakan Pilkada yang tertib, lancar, damai, bermartabat dan berbudaya. Tentu deklarasi ini tidak berhenti sampai disini tekad dan tanggung jawab semua pihak dalam mengimplementasikan deklarasi ini jauh lebih penting dalam mewujudkan Pilkada yang damai,” ujar Pastika.
Menurut Pastika, kesuksesan Pemilu adalah parameter kehidupan demokrasi dan kedewasaan berpolitik yang terbangun dalam masyarakat Bali, yang selanjutnya menjadi cermin masyarakat nasional dan dunia melihat Bali. Menjadi tantangan bagi semua pihak untuk menjaga citra Bali sebagai daerah yang aman dan damai, serta menuntut komitmen tanggung jawab kerja keras serta kewaspadaan kita semua.
“Kita patut berbangga tahapan awal Pilkada Gubernur dan Bupati di Dua Kabupaten di Bali (Gianyar dan Klungkung-red) sedang berlangsung dengan tertib dan lancar. Kita tidak boleh lengah, pelaksanaan Pilkada menyimpan potensi konflik yang sangat tinggi, pemilu yang melibatkan banyak pihak dan seluruh unsur masyarakat berpeluang dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk memperkeruh situasi dan kondisi sosial kemasyarakatan,” ungkapnya.
Lebih jauh dijelaskan Pastika, Pemerintah Provinsi Bali mengharapkan KPU dan Bawaslu Provinsi Bali untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Kesuksesan Pilkada tergantung peran yang dimainkan oleh KPU dan Bawaslu walaupun berbeda tugas pokok dan fungsinya.
“Saya harapkan keduanya (KPU dan Bawaslu-red) bersinergi terutama dalam membangun partisipasi dan pengawasan masyarakat. Demikian pula TNI dan Polri memiliki tugas penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban pelaksanaan Pilkada yang bermuara pada tercapai dan tidaknya Kedamaian. Untuk itu, konsistensi penerapan aturan yang berlaku adalah salah satu syarat penting suksesnya penyelenggaraan, sebaliknya inkonsistensi akan melahirkan ketidakpercayaan masyarakat yang akan menyebabkan instabilitas sosial mencederai demokrasi dan bahkan akan memunculkan kekacauan atau konflik, tentu kita semua tidak menginginkan hal tersebut terjadi di Bali,” imbuh Pastika.
Pada kesempatan tersebut, Pastika menghimbau kepada seluruh pimimpinan partai politik, organisasi kemasyarakatan, pemuka agama, pemuka masyarakat, generasi muda, unsur TNI Polri dan seluruh elemen masyarakat, untuk senantiasa menjaga iklim sosial yang kondusif selama tahapan Pilkada berjalan dan sampai berakhir nanti.
“Mari kita berperan aktif mensukseskan Pilkada serentak tahun 2018 ini sesuai tugas fungsi dan Swadharma masing-masing dan mari kita buktikan bahwa masyarakat Bali adalah masyarakat yang berbudaya dalam segala bidang kehidupan yang termasuk dalam bidang politik,” pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan Kapolda Bali Irjen. Pol. Petrus Reinhard Golose dalam sambutannya mengajak kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, tim sukses beserta pendukungnya untuk ikut mewujudkan Pilkada aman dan damai. Keamanan Bali menjadi cerminan untuk keamanan nasional mengingat Bali akan menjadi tuan rumah IMF-WB 2018 pada pertengahan Oktober mendatang.
“Perhelatan politik saat ini sejatinya menginginkan pelaksanaanya bukan hanya untuk memperebutkan kursi nomor Satu semata namun diharapkan mampu memimpin rakyat didaerah ini untuk yang lebih baik. Mari kita bersama wujudkan situasi politik di Bali yang aman dan damai, kesuksesan Pilkada di Bali ini akan menjadi cerminan keamanan nasional. Terlebih dalam waktu dekat Bali akan menjadi tuan rumah IMF-WB 2018, sehingga kewajiban kita semua untuk menjaga keamanan Bali,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut hadir Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Bali Ketut Rudia, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, Kedua Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, serta Bendesa Agung MUDP Bali Jero Gede Putus Suwena Upadesa. Acara diakhiri dengan penandatanganan kesepakatan damai kedua pasangan calon.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com