Bahas Isu Bencana, BNPB Gelar Rakernas di Bali - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

2/22/18

Bahas Isu Bencana, BNPB Gelar Rakernas di Bali


Nusa Dua, Dewata News. Com — Sedikitnya 3.000 personel Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Indonesia, ambil bagian dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Nusa Dua, Bali. Kegiatan yang dihadiri sejumlah Menteri Kabinet Kerja, diantaranya Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani itu berlangsung 3 hari (21-23 Februari 2018).

Kepala BNPB, Willem Rampangilei kepada wartawan di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Rabu (21/02) mengemukakan, rakernas itu untuk membahas evaluasi kinerja BNPB, dan BPBD di tahun 2017. Selanjutnya, evaluasi itu akan menjadi dasar pihaknya dalam menyusun strategi kerja tahun 2018.

"Oleh karena itu didalam rapat ini kita harus, satu, menetapkan prioritas, kedua, kita tidak bisa lagi upaya penanggulangan bencana dengan cara-cara yang tradisional, tidak bisa lagi dengan business as ussual. Kita perlu dengan inovasi, terobosan, pemanfaatan teknologi, pengembangan pembangunan kapasitas," katanya.

Willem menyebut, sepanjang tahun 2017 pihaknya berhasil menekan risiko penanggulangan bencana. Hal itu dapat dilihat dari angka korban meninggal dunia akibat bencana alam yang terjadi di Tanah Air.

"Kita tahu Indonesia adalah negara yang rawan terhadap bencana, kita tahu dari tahun ke tahun. Contoh, di Tahun 2017 ini telah terjadi bencana jumlah kejadian bencananya 2.377 ya, sedangkan di tahun 2016, 2.384, beda tipis kan, hanya beda 7 kali saja. Lalu yang perlu kita lihat bahwa kalau di tahun 2016 yang meninggal dunia itu 561, sedangkan di tahun 2017 ini jumlah meninggal dunia 377 ya," ungkapnya.

Kepala BNPB menilai kondisi itu didukung oleh kesiapsiagaan, dan kesadaran dari seluruh stakeholders terkait. Tidak hanya pemerintah, masyarakat juga berperan aktif dalam menekan risiko bencana alam pada tahun 2017.

"Oleh karena itu, itu apa, artinya bahwa Pemerintah Daerah atau semua stakeholders ini telah berhasil menurunkan risiko bencananya. Berhasil membangun masyarakat yang tangguh terhadap bencana. Ini adalah salah satu indikatornya. Kalau jumlah yang terdampak masih jutaan orang yang terdampak," imbuh Willem Rampangilei. (DN ~ KBRN).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com