Denpassr, Dewata News. Com - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, mengunjungi Posko Pengungsian Gunung Agung 1, di Jl. Danau Tempe, Sanur Kauh, Denpasar, Minggu (1/10) untuk memantau ketersediaan logistik serta mendata jumlah pengungsi, jangan sampai ada pengungsi yang tidak memperoleh bantuan. Setelah dilihat, menurutnya jumlah logistik dan kebutuhan pokok lainnya sudah lebih dari cukup, sehingga Ia minta agar dipergunakan dengan sebaik-baiknya. “Saya lihat banyak bahan makanan di sini, gunakan dengan baik, jangan sampai dibuang, jika tersisa bisa dibagikan kepada para pengungsi di posko lain yang membutuhkan,” jelasnya. Untuk memudahkan penyaluran logistik, Sudikerta harap koordinasi terus dilakukan, terutama dengan posko-posko lainnya.
Terkait pendataan pengungsi, kepada media Ia menyatakan jika para pengungsi yang ditampung di tempat ini memang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana, dan memang harus diungsikan dari desanya, Desa Ban, Karangasem. “Jadi demi keselamatan, saya minta agar warga di sini bersabar, utamakan keselamatan jangan buru-buru pulang sebelum dinyatakan aman, karena kita tidak tahu kapan Gunung Agung akan meletus,” imbuhnya. Ia juga menambahkan saat ini pemerintah akan menerbitkan Kartu Identitas Pengungsi. Alasannya untuk mendata para pengungsi, khususnya yang berasal dari Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, II, dan I. Menurutnya jumlah pengungsi saat ini terus berkembang dan diluar ekspektasi. Padahal mengacu radius KRB yaitu 9 kilometer dari lereng Gunung Agung, dan 12 kilometer sektoral, jumlah penduduk hanya sekitar 70.000 jiwa. Sedangkan daerah KRB yang penduduknya wajib diungsikan adalah 27 desa.
“jadi saya himbau juga untuk masyarakat yang masuk zona aman, agar kembali ke desanya masing-masing, agar tidak menjadi beban baik yang menerima maupun beban bagi yang meninggalkan rumah,” tegasnya.
Untuk menanggapi berbagai informasi yang beredar di sosial media terkait dengan aktivitas Gunung Agung yang sudah di level IV atau berstatus Awas, Sudikerta juga meminta agar masyarakat tetap tenang dan jangan termakan dengan isu-isu yang tidak penting. Ia menegaskan kepada para pengungsi dan relawan yang hadir di sana, Pemerintah baik Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota, sudah all out dalam menangani pengungsi serta melakukan berbagai upaya dalam meminimalisir kemungkinan terburuk erupsi Gunung Agung.
Di samping itu, untuk mengisi waktu di tempat pengungsian, orang nomor dua di Pemprov Bali itu juga meminta para pengungsi untuk melakukan aktivitas seperti biasa, sesuai dengan ketrampilan yang dimliki. “Agar saudara-saudara semua di sini tidak jenuh, kerjakan saja ketrampilan yang saudara miliki, atau bisa berkunjung ke tempat wisata untuk menghilangkan suntuk,” tuturnya. Terakhir, ia juga mengapresiasi langkah perbekel dan juga warga Sanur Kauh yang sudah mau menerima para pengungsi di sini, serta memfasilitasi mereka dengan baik. “Ke depan saya harap rasa solidaritas dan menyame braya seperti ini bisa terus ditingkatkan, apalagi kita tidak tahu sampai kapan kondisi Gunung Agung seperti ini,” tandasnya.
Sementara perbekel Desa Sanur kauh, Made Ada menyatakan jika jumlah pengungsi di poskonya yang terdata terakhir pukul 03.00 WITA, sekitar 270 orang terdiri dari 70 kk. Sebelumnya menurutnya memang terdapat sekitar 327 orang, namun sudah ada yang mengungsi ke rumah kerabatnya. Ia juga menjelaskan jika para pengungsi bersal dari Desa Ban, Karangasem yang masuk Kawasan Rawan Bencana dan memang harus diungsikan. Dipilihnya tempat ini menjadi posko pengungsiang tidak lepas dari koordinasinya dengan Kepala Dusun Cegi, Desa Ban, Nengah Toya, serta koordinasi dengan para kerabat yang memang menetap di Sanur kauh. Terkait masalah logistik, hingga saat ini poskonya telah mendapat bantuan baik dari pemerintah maupun sumbangan warga. Selain itu, dia juga menambahkan relawan di sini siap memfasilitasi baik berupa makanan, kesehatan serta hiburan jika diperlukan.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com