Denpasar, Dewata News. Com ->Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta memanggil Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi dan Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Pande Made Purwata, di Ruang Kerja Wagub Kantor Gubernur Bali, Selasa (19/9). Dalam pertemuan tersebut, Wagub Sudikerta ingin mendapat penjelasan tentang ketidaknyamanan yang terjadi pada prosesi pembukaan PORPROV yang berlangsung di Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar, Minggu (17/9).
Kesempatan itu juga dimanfaatkannya untuk mengevaluasi pelaksanaan PORPROV secara keseluruhan sehingga dapat berjalan dengan baik hingga prosesi penutupan pada 23 September 2017 mendatang.
Mengawali penjelasannya, Ketua KONI Ketut Suwandi mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi pada prosesi pembukaan PORPROV XIII Tahun 2017. “Ini jadi bahan evaluasi dan pembelajaran bagi kami agar ke depannya menjadi lebih baik,” ujarnya. Menurut Suwandi, persoalan muncul karena kurangnya komunikasi dan siskronisasi dalam penyusunan rundownprosesi acara pembukaan. Pihak panitia pelaksana ingin memberi kejutan-kejutan, namun dalam pelaksanaannya di lapangan kurang diantisipasi. “Kami memahami bahwa kreatifitas dan pembaruan itu perlu. Namun agar dapat berjalan dengan baik, perlu ada sinkronisasi dan komunikasi. Saya rasa, hal-hal seperti ini harus kita benahi ke depan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Panpel PORPROV Pande Made Purwata menyampaikan apresiasi atas undangan Wagub Ketut Sudikerta. Ia menerangkan bahwa sejauh ini perhelatan PORPROV berjalan dengan baik.
“Sejauh ini tak ada hal krusial yang mengganggu,” cetusnya.
Terkait dengan kekurangnyamanan yang terjadi pada prosesi pembukaan, Pande Purwata juga menyampaikan permohonan maaf.
“Tak ada sedikitpun niat kami untuk mempermalukan siapa-siapa, justru kami yang malu ,” tandasnya.
Pihaknya hanya ingin memberi pertunjukkan terbaik yang mencerminkan kalau Gianyar itu merupakan daerah seni. Hanya saja dalam pelaksanaannya terjadi force majeure(kejadian atau keadaan yang terjadi diluar kuasa dari para pihak yang bersangkutan,red). Alhasil, ketika tiba acara pembacaan sambutan gubernur, para atlet sudah berada di luar stadion.
Menanggapi penjelasan Ketua KONI dan Panpel PORPROV, Wagub Sudikerta dapat memahami hal tersebut. Dalam kesempatan itu Ia juga mengklarifikasi sejumlah pemberitaan yang menyebut dirinya marah atau ngambul sehingga tidak membacakan sambutan.
“Tidak mungkin saya membacakan sambutan, sementara atletnya sudah tidak ada,” imbuhnya.
Sudikerta berharap kejadian ini dapat dijadikan pelajaran agar tak terulang pada prosesi penutupan. Dia memahami dan mengapresiasi keinginan tuan rumah untuk mengkolaborasikan seni dan olahraga. “Namun tetap harus sesuai dengan porsi dan terus dikomunikasikan,” ujarnya seraya berharap agar pihak panitia lebih mengoptimalkan seniman dan artis lokal.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com