Denpasar, Dewata News. Com - Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta mengajak masyarakat dapat menjaga ajeg Bali dengan memanfaatkan produksi buah lokal. Hal ini disampaikannya saat membuka Lomba Merangkai Bunga yang diikuti teruna-teruni perwakilan dari kabupaten/kota se Bali, di Lapangan Timur Bajra Sandhi, Sabtu (16/9).
Menurut Sudikerta, selain membuat peraturan oleh pemerintah untuk melindungi buah dan sayur lokal, masyarakat juga harus ikut serta memanfaatkan buah lokal untuk mencukupi keperluannya. Lomba merangkai ini merupakan salah satu langkah dalam ikut mensejahterakan petani Bali, juga sebagai upaya untuk melatih sportifitas dalam mewujudkan kreatifitasnya untuk hal-hal yang positif.
“Dengan kegiatan lomba seperti ini diharapkan mampu memotifasi semangat dan kreatifitas anak-anak kita dan juga menjaga ajeg Bali yaitu pertanian kita,” ujar Sudikerta.
Festival Agribisnis ini merupakan agenda tahunan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali yang dibuka oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada Jumat (15/9) kemarin. Seperti tahun sebelumnya pelaksanaannya bertempat di Lapangan Niti Mandala Renon.
Gubernur Pastika saat itu juga mengajak masyarakat untuk konsisten mengkonsumsi buah lokal dan selalu menggunakan buah lokal di berbagai kesempatan baik itu untuk sarana upacara keagamaan, dan kebutuhan sektor pariwisata serta kebutuhan lainnya.
Pastika menyampaikan konsumsi buah lokal itu lebih sehat karena tanpa pengawet, dan konsumsi buah lokal juga memberikan peluang pasar yang lebih besar pada produk petani lokal sehingga akan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani.
Pada kesempatan tersebut Wagub Sudikerta turut didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali dan Kepala Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com