Buleleng, Dewata News. Com — ”The Power of Buleleng” menjadi tema sentral penyelenggaraan Buleleng Festival (Bulfest) V ~ Tahun 2017 yang sudah dijadikan event nasional, dan bahkan internasional oleh Kementrian Pariwisata, akan dimulai, hari Rabu (02/08) di kawasan pelataran Patung ”Singa Bersayap”, Jalan Veteran maupun Jalan Pahlawan,dan Jalan Ngurah Rai Singaraja.
”Karena itu, pada acara pembukaan Bulfest V Tahun 2017 kali ini, Mentri Pariwisata menugaskan untuk langsung hadir bersama pejabat lainnya, yang nantinya akan mengunjung daerah tujuan wisata (DTW) yang ada di Kabupaten Buleleng,” kata Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Nyoman Sutrisna mendampingi Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Putu Tastra Wijaya saat gelar jumpa pers di Singaraja, Selasa (01/08) siang.
Selama lima hari, dari tanggal 2 hingga 6 Agustus 2017, Pemkab Buleleng melalui Dinas Kebudayaan ditunjang oleh Dinas Pariwisata menghibur masyarakat, dengan berbagai kesenian melibatkan seniman, sekaa kelompok seni/sanggar sebanyak 76.
”Tema sentral gelaran Bulfest V-2017 sebagai implementasi mengedepankan kekuatan penuh yang dimiliki Buleleng untuk ditampilkan di panggung utama,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Putu Tastra Wijaya.
Disisi lain, dijelaskan Tastra Wijaya, ada hal-hal baru dalam Bulfest tahun ini dari segi intertaiment, di antaranya mendatangkan artis nasional, seperti Rizky Febrian, Endank Soekanti,maupun Band Kotak.
Yang menjadi andalan dan kekuatan Buleleng yang tidak ada lagi di kabupaten lain di Bali, yakni kesenian massal, berupa parade Ngoncang menampilkan 10 grup sekaa ngoncang. Selain itu, menjelang upacara pembukaan yang akan dilakukan Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, menurut Tastra Wijaya, yakni parade Balaganjur sebanyak 20 grup dari gabungan sanggar se-Kabupaten Buleleng yang dimainkan oleh 700 orang.
Pada gelaran kelima Bulfest kali ini, juga ditampilkan kesenian hasil rekonstruksi, yaitu Janger Menyali dari sekaa Janger |Saraswati, Desa Menyali, Kecamatan Sawan. Sementara kesenian Eksperimental, berupa Wayan Bondres.
Wayan Bondres merupakan kolaborasi dari wayang danbondres yang dimainkan dari Sanggar Sunari Bajra dan dalang Sambroli, dengan mengangkat judul ”Ijah-Ijah”.
Akan menjadi lebih menarik gelaran Bulfest V-2017, dikatakan Tastra Wijaya, tampilnya empat jenis drama, yaitu drama gong, drama klasik, drama inovatif serta drama teater. Di samping itu, juga dari perkumpulan Taksu Dalem, Banjar Penataran menampilkan Cak Kolosal denganjudul Rawana Pralaya dengan melibatkan pemain 100 orang.
Meramaikan Bulfest V-2017, kesenian luar daerah tampil Tarian Betawi oleh Laboratorium Tari Indonesia dari Jakarta.
”Sebagai wujud pelestarian ditampilkan Gambuh Inovatif dengan judul Damar Wulan dari Sanggar Genta Iswara Tatwa,” imbuhnya.
Selama gelaran Bulfest, seperti tahun-tahun sebelumknya, juga memberikan kesempatan membuka stand-stand Kuliner dan UKM yang dikelola langsung Dinas Perdagangandan Perindustrian Buleleng, dan hingga H-1 tercatat 55 stand kuliner yang diperuntukkan untuk kecamatandan umum. Khusus untuk kecamatan dibebankan biaya listrik saja dengan nominal Rp500 ribu serta untuk stand umum dibebankan biaya sewa tenda dan listrik dengan nominal kurang lebih Rp1.125.000,-
Ditanya anggaran Pemkab Buleleng untuk pelaksanaan Bulfest V-2017 ini mencapai kisaran Rp800 juta, namun Tastra Wijaya belum bisa membuka nilai nominal sumbangan pihak ke tiga, karena masih dalam proses. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com