Badung, Dewata News. Com - HIV/AIDS adalah penyakit yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh manusia, di mana sistem kekebalan tubuh yang menjadi benteng perlindungan tubuh terhadap penyakit, menjadi rusak karenanya. Penyakit ini menjadi momok yang mengerikan karena virus penyebabnya dapat ditularkan dari orang dengan HIV positif melalui pertukaran cairan tubuh, yakni melalui hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik terkontaminasi atau menular dari ibu ke anak selama kehamilan. Untuk itu, pencegahan dini sangat diperlukan agar kita terhindar dari penyakit tersebut. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta pada acara Sosialisasi/Penyuluhan HIV/AIDS dan Narkoba di SMA Negeri 1 Kuta, Badung Kamis (3/8).
"Acara seperti ini sangat penting dan perlu untuk diberikan kepada siswa-siswi baik di tingkat SMP dan SMA mengingat mereka adalah komunitas yang paling rentan tertular HIV AIDS maupun narkoba yakni mencapai 80% dari total kasus yang ada saat ini,"ujar Sudikerta.
Ditambahkan Sudikerta, secara kumulatif kasus HIV yang berhasil diungkap sampai Juni 2017 sudah mencapai 17.000 lebih sejak pertama kali ditemukan tahun 1987 di Bali dengan komposisi 3 kabupaten sebagai wilayah utama penyebaran HIV/AIDS yakni Denpasar, Badung dan Buleleng. Akan tetapi dengan pembinaan dan pengobatan yang rutin, sekitar 16.000 lebih dari mereka yang berhasil ditemukan tetap bertahan hidup.
Untuk itu, Sudikerta yang juga selaku ketua penanggulangan AIDS Provinsi Bali mengajak masyarakat khususnya pelajar untuk berkomitmen menjalankan 5 poin pencegahan HIV/AIDS secara konsisten mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan dan masyarakat lebih luas.
"Yang pertama perlu saya tekankan sekarang adalah bekerjalah lebih keras yaitu pertama menggali lagi kasus-kasus yang masih terpendam yang kemungkinan sudah lama terjadi. Dilaporkan bahwa estimasi ODHA atau orang yang hidup dengan HIV/AIDS di Bali mencapai 26.000 orang, baru terjangkau sebanyak sekitar 17.000, sisanya itulah yang harus digali lagi. Kedua, mempertahankan kualitas hidup mereka yang sudah terjangkau dengan pemberian obat antiretroviral (ARV) meskipun menurut dokter bahwa virus HIV tidak terbunuh dengan ARV ini, namun demikian dengan pemberian ARV mereka dapat bertahan hidup lebih lama dengan kualitas hidup lebih baik dan secara fisik terlihat sehat, segar, bugar dibandingkan dengan tanpa ARV," ungkap Sudikerta.
Dilanjutkan Sudikerta, point Ketiga yang harus dijalankan adalah dengan menekan infeksi baru atau kasus baru. Jika kita berhasil menekan kasus baru saya yakin bahwa total komulatif kasus yang ada sekarang akan semakin menurun tiap tahun. Keempat, menciptakan lingkungan yang kondusif termasuk di sekolah SMAN 1 Kuta ini agar pelaksanaan penanggulangan HIV/AIDS dapat berjalan secara harmonis dan produktif. Tidak boleh ada stigma terhadap ODHA dan keluarganya ketika berinteraksi dengan masyarakat sekitar mereka. Yang Kelima, pertahankanlah hidup sehat agar terhindar dari infeksi HIV/AIDS ini sebab jika sekali virus HIV masuk ke dalam tubuh maka turun-menurun akan menular pada generasi berikutnya. Kita semua tahu bahwa virus ini menular melalui tiga cara utama yaitu melalui hubungan seks, cara penularan ini yang sekarang terbanyak ditemukan kasusnya bahkan lebih dari 80% dari total kasus yang ada. Berikutnya melalui air susu ibu yang positif HIV kepada bayinya. Cara inipun sebenarnya diawali dengan melalui hubungan seks dari orangtuanya yang mempunyai riwayat berganti-ganti pasangan seks, kemudian penularan berikutnya melalui penggunaan jarum suntik tercemar HIV.
Untuk itu, sebagai generasi muda penerus bangsa Wagub Sudikerta berharap agar para pelajar untuk bisa menjauhi seks bebas, penggunaan obat-obatan terlarang serta menjalankan pola hidup sehat. Sehingga generasi emas bisa terwujud kedepannya. Dalam kegiatan tersebut juga diisi sosialisasi oleh BNN Provinsi Bali dan KPAI Provinsi Bali.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com