Dugaan Adanya Garam Berkaca, Disdagprin Buleleng Uji Lapangan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

8/31/17

Dugaan Adanya Garam Berkaca, Disdagprin Buleleng Uji Lapangan


Buleleng, Dewata News. Com — Keresahan warga Desa Giri Emas di Kecamatan Sawan, terkait adanya dugaan garam mengandung pecahan kaca, langsung disikapi pihak Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) Kabupaten Buleleng untuk turun ke desa setempat.
Maraknya isu peredaran garam yang mengandung pecahan kaca, memang tak sebatas meresahkan warga masyarakat di wilayah perkotaan dan pedesaan. Namun dengan keresahan itu, akhirnya direspon pihak Disdagprin Kabuoaten Buleleng untuk terjun langsung ke lapangan.
Berbicara kepada Dewata News.com,Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Buleleng, Ketut Suparto mengaku menerima laporan warga Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan atas dugaan garam yang mengandung pecahan kaca.
Ia menyebutkan, warga dimaksud malah sempat mencampur garam itu dengan air panas dan tidak mudah larut, sehingga menguatkan adanya dugaan, bahwa ada garam yang mengandung pecahan kaca.
”Mengingat dalam pembuktian di lapangan tidak ada indikasi garam yang mengandung kaca, maka kami minta agar masyarakat Buleleng jangan resah, karena sampai kini di Kabupaten Buleleng belum ditemukan garam mengandung pecahan kaca,” tegas Ketut Suparto meredam keresahan warga atas isu itu di Singaraja, Kamis (31/08).
Mantan Kabag Ekonomi dan Pembangunan Setda Buleleng ini mengisyaratkan, hendaknya warga masyarakat di Bali Utara masih bisa memilih garam lokal yang diproses dengan menggunakan palungan. ”Itu penting, karena penggunaan garam lokal yang potensi produknya di wilayah Tejakula dan sekitarnya sedang digalakan Pemerintah Kabupaten Buleleng dan jika dikonsumsi sangat aman,” jelas Ketut Suparto himbau warga masyarakat.
Sementara itu, Kadis Perikanan Kabupaten Buleleng Made Arnika menegaskan, selain Desa Les dan Tejakula yang menjadi andalan, produksi garam di Kabupaten Buleleng, juga  muncul di desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak yang terkenal dengan garam krosoknya untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak dan pemindangan ikan.
Menurut Made Arnika, stok garam untuk kebutuhan masyarakat Buleleng masih memadai. Hanya saja menurunnya produksi garam dipicu oleh faktor cuaca basah yang berdampak serius terhadap proses produksi. (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com