Buleleng, Dewata News. Com — Warga msyarakat sekitar PLTU Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng Bali, pada hari Senen (28/08) sekitar pukul 10.00 Wita merasa cemas diliputi rasa ketakutan melihat asap menghitam yang keluar dari dome tempat penyimpanan batu bara yang berlokasi di sisi timur power plant milik PT General Eenergy Bali (PT GEB).
Warga yang melihat asap hitam itu langsung berhamburan. Diduga asap tersebut berasal dari batubara yang terbakar dilokasi penyimpannya.
Beberapa warga setempat menuturkan, bahwa hal yang paling dikhawatirkan selama ini terkait keberadaan batubara sedikit demi sedikit mulai dialami, setelah sebelumnya mencemari udara dan laut sekitar PLTU Celukan Bawang.
”Kami sebenarnya mulai terganggu dengan keberadaan batubara di lokasi PLTU Celukan Bawang.Tidak saja membuat kami panik, asap batubara yang terbakar di tempat menyimpan batubara cukup besar dan kami khawatir berdampak buruk terhadap kesehatan kami,” ungkap seorang warga setempat.
Menurutnya, asap batubara sering kalii menggangu kesehariannya. Selain sering menyebabkan debu, juga hawa panas disekitar sangat terasa mempengaruhi kondisi lingkungan. ”Batubara yang terbakar tadi salah satu dampak yang cukup berat dan sudah pasti menyebabkan cuaca disekitar jadi semakin panas, belum lagi debunya,” beritanya.
Kendati warga sekitar sering mengeluh akibat keberadaan batubara, namun tidak ada yang bisa dilakukan oleh warga. Mereka juga menyayangkan kondisi lingkungan yang mulai terganggu tersebut tidak terpantau oleh aparat yang berwenang.
”Aparat juga kami rasakan cenderung tutup mata dan menyepelekan kondisi disini. Coba mereka tinggal didekat PLTU Celukan Bawang, sekitar sehari saja baru akan dirasakan bagaiamana kondisi sebenarnya,” imbuhnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat setempat mengaku datang mendekati lokasi areal kebakaran di sekitar dome tempat menyimpan batubara setelah diberitahu oleh warga. ”Awalnya asap hitam cukup tebal keluar dari tempat penyimpanan didalam kubah. Peristiwa itu berlangsung cukup lama mulai sekitar pukul 10.00 Wita,” jelasnya.
Hanya saja, pihaknya tidak melihat ada aktivitas dari pemadam kebakaran untuk ikut memadamkan api tersebut setelah berlangsung cukup lama.
”Peristiwa seperti ini sudah sering terjadi, namun kami tidak tahu apakah ada dampak atau tidak buat kesehatan tapi yang jelas sejak ada aktivitas batubara di Celukan Bawang dan sekitarnya suhu udaranya semakin panas,”ujarnya. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com