Anggota Dewan Bali Minta Wisata Selfie” Dipertahankan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

8/13/17

Anggota Dewan Bali Minta Wisata Selfie” Dipertahankan


Buleleng, Dewata News.com —Mencuatnya polemik, beberapa waktu lalu antara pihak BKSDA dan masyarakat Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasda, yang menilai keberadaan obyek wisata ”Selfie” di kawasam Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng itu merusak kawasan hutan yang menjadi arealnya. Sedangkan, keberadaan ”Foto Selfie” yang dibuat warga setempat, sebagai ajang mempromosikan keindahan alam, sekaligus ”Twin Lake” Danau Buyan dan Danau Tamblingan, yang terlihat indah dari lokasi selfie itu,.mendapat tanggapan anggota DPRD Provinsi Bali, Dapil Buleleng dari NasDem, NyomanTirtawan.
 
Pemilik salah satu rumah makan, Pondok Bambu di Pemaron, Buleleng, Nyoman Tirtawan. menegaskan, agar objek tersebut bisa dipertahankan asalkan mampu membangun desa dan Buleleng dari sisi perekonomian.
 
”Biarkan mereka, ini kan inovasi mereka. Kalau mereka merusak hutan lindung, baru BKSDA masalahkan. Tapi hal ini ‘kan mereka juga ikut memelihara. Jadi, ini bisa menjadi pendapatan warga setempat, desa, dan kabupaten. Dengan ramai dikunjungi, maka restoran disana ramai, ada pemasukan ke daerah. Sekarang, tinggal bagaimana pemerintah dan desa bisa berkoordinasi,” ujar Tirtawan di Singaraja usai mengikuti kegiatan Gubernur Bali Made Mangku Partika, baik acara simakrama di Desa Pedawa maupun acara peletakan batu pertama pembangunan gedung SMA Taruna Mandara di Desa Kaliasem, Lovina, Kecamatan Banjar, Minggu (30/07) lalu..
 
Menurut Tirtawan yang juga aktivis lingkungan ini, secara otomatis keberadaan objek wisata ”Selfie” itu akan mempromosikan keberadaan danau kembar yang selama ini menjadi kebanggaan Buleleng, sekaligus promosi wisata hutan Lindung di Desa Wanagiri. Hanya saja, keberadaan Danau Buyan dan DanauTamblingan, masih kalah jauh dengan Danau Beratan, Tabanan, yang lokasinya berdekatan.
 
Menurut Tirtawan, kondisi ini tidak terlepas dari akses menuju ke Danau Buyan dan Danau Tamblingan yang masuk jauh ke dalam. Untuk itu, Tirtawan menyarankan, agar dibuatkan akses jalan menuju ke danau kembar itu.
 
“Selama ini saya lihat, tidak ada yang mengarahkan menuju ke danau kembar itu. Coba buatkan akses jalan, seperti jalan melingkar arahkan ke sana, sebelum ke Gitgit, pasti ramai. Saya sudah konsepkan. Dengan akses jalan melingkar itu, buat seperti rest area ada parkir, tempat makan dan wisata lainnya, semua perekonomian akan hidup, warga akan ada pekerjaan, Pemkab akan ada pemasukan,” ungkap Tirtawan.
 
Sebenarnya, kata dia, danau kembar jauh lebih indah daripada Danau Beratan. Pasalnya, keberadaan danau kembar itu dikelilingi hutan lindung yang masih asri dan indah. Sehingga, ini akan menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Untuk memuluskan program ini, Tirtawan pun berjanji, akan membahas lebih lanjut hal ini di tingkat provinsi.
 
”Demi membangun Buleleng, melalui wisata. Saya mendukung ini, bahkan saya selaku anggota dewan provinsi dari Buleleng, akan siap memperjuangkan ini dan saya akan bahas ini di Provinsi. Bila perlu, saya akan bicara langsung dengan pak Gubernur nanti,” janji Tirtawan.
 
Sementara Wakil Ketua DPRD Buleleng Made Adi Purna Wijaya di tempat terpisah mengaku, mendukung upaya untuk memajukan wisata di Buleleng, dengan cara melalui pengembangan danau kembar tersebut. Namun, terkait dengan menjamur objek Wisata Wanagiri yang menggunakan lahan kehutanan, dia menyarankan, semestinya sebelum diberikan membangun obyek wisata, pemerintah harus tanggap dari awal.
 
“Ini kan sudah lama ada. Tapi kalau sekarang ini menguntungkan warga dan PAD-nya bisa masuk ke Pemerintah Kabupaten Buleleng, jelas nanti kami bahas di DPRD. Apalagi, ini untuk promosi daerah, karena jelas akan membawa peluang positif bagi masyarakat disana dan Buleleng pada umumnya,” jelas Adi Purnawijaya. (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com