Buleleng, Dewata News.com — Sukra Paing Matal ~ Jumat (16/06) sebagai dewasa ayu pelaksanaan kegiatan Upacara Pitra Yadnya, sehingga menjadi sasaran beberapa Desa Pakraman di Kabupaten Buleleng khususnya melaksanakan ~ Ngaben Massal.
Seperti halnya pelaksanaan Ngaben Massal 2017 Banjar Pakraman Banjar Tegal, Buleleng. Kendati berbagai persiapan pada puncak upacara telah dilaksanakan, namun pemberangkatan puluhan sawa, termasuk yang Ngerapuh / Ngelungah, baru bisa diberangkatkan tidak sesuai dengan jadwal waktu yang diagendakan pukul 08.30 Wita.
Setelah acara Megat Sot dikoordinir Ida Pandita Mpu Nabe dari Pengelatan, puluhan sawa maupun yang Ngerapuh / Ngelungah berangkat dari Arena Ngaben Massal Banjar Pakraman Banjar Tegal di Jalan Parikesit, dengan berjalan kaki melewati Jalan Bisma menuju Bade atau Wadah atau Jempana yang ditempatkan di simpang tiga Jalan Pahlawan-Jalan Gunung Agung, depan Taman Pahlawan Surasthana Singaraja.
Dari simpang tiga Jl.Pahlawan-Jl.Gunung Agung ratusan,bahkan ribuan warga krama Banjar Pakraman Banjar Tegal mengiringi perjalanan Bade atau Wadah atau Jempana menuju setra Banjar Tegal dengan khidmat dan tertib.
Kegiatan pelaksanaan Pegesengan,Ngerapuh/Ngelungah di Setra Banjar Tegal dipuput Ratu Peranda Geria Mas, Liligundi dan Ida Pandita Mpu Nabe, Penglatan di Bale Pemeosan masing-masing.
Sekitar pukul 14.30 Wita dilanjutkan dengan acara Nganyut Abu ke pantai eks Pelabuhan Buleleng,depan Pura Segara Desa Pakraman Buleleng.
Selaku Kelian Adat Banjar Pakraman Br.Tegal, Jmk.Putu Santra menyampaikan rasa terima kasih kepada warga krama banjar, khususnya warga pemilet Ngaben Massal yang telah tekun dan kompak mengikuti tahapan acara demi acara hingga puncaknya Pegesengan di Kuburan. ”Kegiatan Ngaben Massal di Banjar Pakraman Banjar Tegal akan terus ditingkatkan yang secara rutin dilaksanakan setiap lima tahun,” imbuhnya.
Sementara itu disela-sela pelaksanaan kegiatan Metatah Massal, Jumat sore, Ketua Panitia Ngaben Massal 2017 secara umum sudah berjalan lancar dan tertib, kendati masih ada di antara anggota panitia yang belum menyadari, bahwa kegiatan yang dilaksanakan merupakan yadnya kepada leluhur yang dibuatkan upacara Ngaben Massal.
Usai pelaksanaan Ngeroras / Mecaru dan Metatah Massal yang juga dibarengi pagelaran wayang kulit Jro Dalang Rugada dari Banjar Penataran, dilaksanakan Nyekah dan dilanjutkan dengan Nganyut Sekah ke Segara Buleleng. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com