Jembong Waterfall, Objek Wisata Baru di Bali Utara - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

5/11/17

Jembong Waterfall, Objek Wisata Baru di Bali Utara


Buleleng, Dewata News. Com - Jika kita bicara soal pariwisata Buleleng, maka kabupaten di utara pulau Bali ini tak kalah dengan daerah di Bali Selatan. Gianyar yang terkenal dengn Ubud nya, Tabanan yang dikenal dengan Jatiluwihnya, dan Badung yang terkenal dengan pantai Kuta nya, maka di Buleleng juga tak kalah tujuan wisatanya. Buleleng yang secara geografisnya dikelilingi pantai dan bukit, memiliki banyak objek wisata alam yang menarik. Mulai dari Air Panas di Banjar, Air Sanih, Air Terjun, Pantai Lovina, Wisata bawah laut di Sumberkima dan masih banyak lainnya.

Salah satu wisata air terjun yang ada di Buleleng ialah Jembong Waterfall, objek wisata yang baru berkembang ini terletak di Banjar Dinas Jembong, Desa Ambengan, Kec. Sukasada, Buleleng. Tidak terlalu sulit untuk sampai ke lokasi air terjun ini, bagi kalian yang dari arah Kota Singaraja cukup ikuti jalan utama menuju arah Denpasar melewati Sangket nanti akan ketemu pertigaan ke arah Denpasar (lurus) dan ke arah Desa Ambengan (kanan) setelah Abemart di kanan jalan.

Begitu juga dengan kalian jika dari arah Denpasar, setelah kantor Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Ambengan, ambil ke kiri menuju Desa Ambengan karena jika lurus maka anda akan menuju Kota Singaraja.

Ikuti saja jalan masuk ke Desa Ambengan dan cari jalur ke Banjar Dinas Jembong. Jalannya tidak terlalu lebar, jadi mohon bagi kalian yang hendak ke lokasi untuk tetap hati-hati.


Air terjun yang berada diatas tanah milik pribadi ini dikelola oleh kelompok sadar wisata Jembong. Di area Jembong Waterfall sendiri terdapat Dua kolam renang yang diperuntukkan untuk anak-anak dan Dewasa. Menurut penuturan Ketua Kelompok Kadek Suneka yang ditemui Dewata News pada Kamis (11/5) pagi di lokasi mengatakan jika kolam renang yang ada saat ini baru Satu bulan selesai dengan proses pengerjaan selama Enam bulan. Ditambahkan Suneka, mengingat Jembong Waterfall dikelola oleh kelompok maka untuk biaya yang dikeluarkanpun ditanggung oleh para anggota yang berjumlah 27 orang.

"Ini (Jembong Waterfall-red) dikelola oleh kelompok, saat ini masih proses ijin. Sementara untuk operasional dan pembuatan sarana prasaran disini, uangnya dari masing-masing anggota kelompok," ujar Suneka yang menambahkan jika harus menunggu bantuan dari pemerintah maka prosesnya akan lama bahkan kemungkinan besar tidak akan dilirik.


Untuk pengunjung sendiri saat ini belum ditentukan harga tiket masuknya, mengingat ijin yang belum keluar sehingga hanya dikenakan biaya sukarela. Namun kedepannya, menurut Suneka untuk tiket pasati akan diberlakukan seiring berjalannya waktu mengingat saat ini objek wisata tersebut belum selesai sepenuhnya.

"Saat ini hanya sukarela saja kita minta dan catat di buku pemasukan, kedepan kalau ijin sudah ada paati kita akan tentukan tiket masuknya. Ini juga belum selesai, masih ada pengerjaan karena memang baru. Jadi perlahan kita terus akan lakukan perbaikan-perbaikan," ungkapnya.


Ditambahkan Suneka, adapaun yang masih belum ada untuk menunjang sarana prasarana bagi pengunjung ialah kamar ganti, rest area, maupun tempat parkir yang masih terbatas sert akses jalan masuk untuk roda Empat masih terkendala. Hal tersebut karena jalan masuk menuju Jembong Waterfall hanya kurang lebih Dua meter, sehingga kendaraan roda Empat belum bisa maksimal masuk.

"Masih banyak yang belum, kamar ganti, tempat istirahat, tempat parkir juga masih terbatas. Terlebih jalan masuk ke sini juga masih kecil, jadi kalau roda Empat masih susah," imbuhnya.


Lebih lanjut, ia berharap agar kedepannya kunjungan wisatawan ke Jembong Waterfall bisa lebih banyak lagi. Karena saat ini menurut Suneka, masyarakat mengetahui keberadaan Jembong Waterfall hanya dari mulut ke mulut dan lewat media sosial saja. (DN - NgR)

Silahkan bisa lihat video sekilas tentang Jembong Waterfall :


No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com