Rilis Album "Sang Dewi", Motifora Berharap Bisa Kembali Raih Kesuksesan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

2/21/17

Rilis Album "Sang Dewi", Motifora Berharap Bisa Kembali Raih Kesuksesan


Denpasar, Dewata News. Com - Setelah sukses dengan album pertamanya "Hitam Putih", kini Motifora Band asal Buleleng, Bali tersebut kembali merilis album keduanya berjudul "Sang Dewi" yang berisikan 10 lagu diantaranya Warna-Warni Mu, Sang Dewi (Ngalahin Gumi 2), Broken Heart, 51 (Mabesik), Jangan Tangisi (Perbedaan), Bandara (Feat : Ayu Wiryastuti), UKLA (SUKsma Lan Astungkara), Judul Lagu, Tri Hita Karana, Tinggalkan Dunia (Feat : Hartapro). Hal tersebut diungkapkan sang vokalisnya Tu Nick kepada redaski Dewata News. Com pada Selasa (21/2) pagi.

Diungkapkan Tu Nick, rilis album keduanya kali ini hanya melalui promo di sosial media (sosmed) dan juga melalui youtube. Dijelaskan Tu Nick, pemilihan lagu Sang Dewi sebagai album keduanya kali ini karena lagu tersebut menurut vokalis kelahiran Buleleng tersebut paling mewakili diantara lagu-lagu yang terdapat di album keduanya kali ini. Namun demikian, Motifora justru memilih "Judul Lagu" sebagai lagu hits nya di album keduanya ini.

"Dipilihnya Sang Dewi karena bagi kami itu hal yang paling mewakili di album ini, sekaligus menyampaikan pesan untuk mencintai seseorang selama masih ada di dunia ini. Karena jika sudah tidak ada lagi hal paling terbaik yang bisa di lakukan selain hanya mengenangnya," ujar Tu Nick.

Lebih lanjut, didalam album anyarnya ini terdapat banyak perbedaan dari album sebelumnya. Diceritakan Tu Nick, di album keduanya kali ini banyak variasi musik yang dihadirkan guna memberikan nuansa baru dalam musiknya.

"Di album kedua ini musiknya lebih bervariasi.. Ada rocknya, ada akustiknya dan dari segi lirik juga ada yang lebih lucu-lucu lagi," jelasnya.

Yang paling menonjol dari album "Sang Dewi" adalah hadirnya penyanyi pop Bali Ayu Wiryastuti dan juga arranger kawakan Dek Artha (Hartapro) yang keduanya merupakan suami-istri. Dengan adanya kolaborasi tersebut, ia berharap album keduanya dapat meraih kesuksesan seperti pada album pertamanya. Bahkan diharapkan bisa lebih sukses dari album "Hitam Putih" yang dirilis pada tahun 2015 tersebut.

"Di album kedua ini kami mengajak penyanyi pop Bali Ayu Wiryastuti dan juga Dek Artha. Alasanya si gak ada, cuma kebetulan kita garap bersama dan kita coba ternyata cocok jadinya kita jadikan featuring," pungkasnya.

Dipilihnya Ayu Wiryastuti sebagai teman duet, Tu Nick mengungkapnya hal itu berawal dari kerjasama saat Motifora menggarap lagu “Ngalahin Gumi” dengan Bahasa Indonesia. Saat itu, Ayu Wiryastuti sangat pas membawakan lagu tersebut dan hal itulah yang membuatnya kembali dipilih untuk berduet dalam lagu yang berjudul “Bandara” di album kedua Motifora. 

“Mbok Ayu Wiryastuti memiliki karakter suara yang pas banget untuk lagu ‘Bandara’. Hal itulah akhirnya membuat kita pilih beliau. Apalagi dilagu ‘Tinggalkan Dunia’ kita juga sudah pernah bekerjasama. Pokoknya senang bisa bekerjasama dengan beliu,” ujarnya.

Diceritakan Tu Nick, lagu “Bandara” sendiri mengisahkan tentang perpisahan disebuah Bandara dengan kemasan atau konsep video klip yang berbeda. Selain itu, lagu “Bandara” merupakan lanjutan cerita dari lagu sebelumnya yang berjudul “LDR”.

Menurut Tu Nick, untuk proses pengerjaan album keduanya kali ini digarap cukup lama setelah rilis album pertamanya. Diungkapkan Tu Nick, kendala waktu menjadi permasalahan sehingga album "Sang Dewi" baru bisa dirilis saat ini (21 Februari 2017-red)

"Mungkin  dua tahun jedanya dari album pertama dan klipnya sudah ada semua. Tapi baru beberapa yang kita publish di youtube resmi kami. Untuk itu, masyarakat yang ingin mendengarkan lagu-lagu di album kedua kami silahkan bisa beli CD originalnya," ujarnya.

Untuk album keduanya kali ini, Motifora mendistribusikan 3000 keping untuk awal rilisnya. Tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi melihat permintaan masyarakat yang ingin memiliki CD originalnya. Terkait dengan maraknya beredar CD bajakan di masyarakat, ia sangat menyayangkan dan berharap masyarakat bisa peduli dengan hasil karya original.

"Sangat di sayangkan sebenarnya masalah pembajakan ini dan kita mengikuti arus aja. Karena dari dulu sampe sekarang bajakan sudah menjadi trend sampai-sampai mengalahkan fisik yang aslinya, ya tentunya mungkin karena harganya yang lebih murah," cetusnya.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com