Bupati Eka Kunjungi Rumah Mbah Iyah, Nenek Berumur Seratus Tahun Lebih - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

12/6/16

Bupati Eka Kunjungi Rumah Mbah Iyah, Nenek Berumur Seratus Tahun Lebih


Tabanan, Dewata News. Com - Saya merasa sangat amazing, jarang sekarang ini ada orang yang berumur sampai ratusan tahun. Artinya mempunyai fisik yang sangat kuat di jaman sekarang ini, kita tahu banyak sumber penyakit dan banyak hal-hal yang sifatnya tidak sehat yang merusak kesehatan, pungkas Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti saat menyambangi Kediaman Sarwiyah (Mbah Iyah), di Gerokgak Gede, Desa Dauh Peken, Tabanan, Selas (06/12).

Bupati Eka saat itu sempat kaget mendengar Mbah Iyah berumur sampai 111 Tahun, dan saat ini masih bisa bercerita panjang lebar. “Saya cukup kaget melihat dan mendengar usia nenek ini kita rasa sudah tua sekali ya? dan di usia yang sekarang ini ingatanya masih kuat.

Masih bisa bicara dan bercerita panjang lebar dengan lancar, mempunyai semangat hidup yang kuat hanya saja sisi negatifnya yaitu keras kepala. Dan ada kesedihan karena telah ditinggal anak-anak dan cucunya dan mungkin kita memiliki tanggung jawab juga. Karena saya tidak rela melihat orang tua yang tinggal dikamar yang tidak layak, tidak sehat, pengap dengan kondisinya yang tidak bisa jalan seperti saat ini. Artinya perlu perhatian khusus, dan harapan Saya dengan sedikit memaksa karena dia tidak memiliki siapa-siapa wajib kita mengajak untuk tinggal di tempat yang kami telah siapkan sekarang untuk para jompo”, terang Bupati Cantik ini.

Beliau juga menjelaskan tujuan untuk mengajaknya ke tempat yang lebih layak agar bisa mengatur pola makannya, kesehatannya, intinya agar ada yang memperhatikan. Disitu juga sangat baik dan sangat sehat karena bisa bertemu dengan teman sebaya beliau yang bisa diajak bercanda. “Tak baik kita memendam banyak kekecewaan, banyak kesedihan dan tidak mau dia ajak ke panti asuhan. Yang hanya akan menyebabkan banyak muncul harapan yang tidak masuk akal, seperti beliau ini, misalnya ingin cepat meninggal lah dan sebagainya”, Jelasnya.

“Itu tidak boleh terjadi, kita harus putuskan kedepan kita akan masukan kedalam panti asuhan, Nenek ini sangat keras kepala dan tidak mau diajak ke panti asuhan. Sekarang bagaimana caranya dinas-dinas terkait dan Tokoh masyarakat, Camat serta wartawan yang ada disini, Saya harapkan bisa ikut membantu untuk merayu Mbah Iyah agar mau diajak ke panti asuhan. Supaya bisa Kita bisa menempatkan beliau di tempat yang layak. Di akhir hidupnya sekarang ini agar ada suatu kebahagiaan yang diberikan pada beliau dengan mengajak beliau ke tempat yang lebih menjamin kehidupannya”, Tegas orang Nomor Satu di Tabanan ini.

Sarwiyah atau sering dipanggil Mbah Iyah nangis tersedu saat Bupati Eka menyambangi tempat tinggalnya. Kesedihan langsung terpancar dimatanya hingga tak tahan dan meneteskan air mata. Beliau menuturkan dirinya lahir sejak jaman masa penjajahan Belanda saat ini dirinya pun tidak tau persis umurnya berapa.

Dan menurut salah seorang terdekatnya yang perhatian dengan Mbah Iyah, mengatakan bahwa Mbah Iyah lahir kurang lebih pada tahun 1905 yang lalu, dan kini umurnya kira-kira 111 Tahun.

Mbah Iyah merupakan seorang perantau dari Banyuwangi, dirinya mengaku hijrah ke Bali saat jaman masa penjajahan Jepang. Kesedihan sangat terlihat dimata Nenek berusia 111 tahun itu, dan rasanya hanya ada ruang sedih saja di dalam hatinya. Mengingat, dirinya mengaku mempunyai 3 Orang anak dan kini semuanya dikatakan telah meninggal, bahkan cucunya yang dulu mengajaknya dan mengurus mbah Iyah sehari-hari juga telah meninggal.

Kini dia diurus oleh Pak Madari yang kebetulan merupakan tetangganya. Saat itu Mbah Iyah juga menuturkan harapan terakhir darinya ialah, ingin hidupnya cepat berhenti. “Saya pengen cepat mati di tempat ini dimana tempat cucu saya meninggal, karena saya sudah kenyang dosa di Dunia, saya hanya pengen merasakan dosa di akhirat”, kata Mbah Iyah sambil menangis.

Saat itu Bupati Eka juga sempat menanyakan apakah resep awet mudanya mbah? beliau menjawab dengan kocak dan mengklaim bahwa tipat lontonglah yang membuatnya awet muda. Namun satu pertanyaan Bupati Eka tidak diamininya, yaitu Mbah Iyah tidak mau diajak ke Panti Asuhan agar kehidupannya lebih terjamin.

Dengan mengajak Anggota DPRD Kab Tabanan I Made Dirga, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Sosial, Camat serta Perbekel dan Tokoh masyarakat setempat. Sebagai wujud kepedulian tanpa membeda-bedakan Suku, Ras, dan Antar golongan Bupati Eka menyerahkan sejumlah bantuan berupa Uang Tunai, Sembako serta yang paling penting dukungan moral.

Dan Mbah Iyah juga mendapat bantuan berupa celengan dari Dinas Peternakan Kabupaten Tabanan. “Celengan” tersebut merupakan tabungan wajib setiap Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan yang nantinya diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu di Kabupaten Tabanan. 

1 comment:

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com