SMAN 1 Susut, Dinilai KSPAN Provinsi Bali - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

11/21/16

SMAN 1 Susut, Dinilai KSPAN Provinsi Bali


Bangli, Dewata News. Com - Sebagai duta Kabupaten Bangli dalam lomba Kelompok  Siswa Peduli Aids dan Narkoba (KSPAN) tingkat Provinsi Bali, SMAN 1 Susut Bangli, Senin (21/11) dinilai oleh tim penilai. Kedatangan tim penilai yang diketuai Drh. Made Suprapta, MM, disambut oleh Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I) Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli Drs. I Wayan Lawe, MM, Camat Susut A.A. Bintang Sutari, SKPA terkait, Muspika Kecamatan Susut, Kepala SMAN 1 Susut Drs. Komang Gede Juliarta Danendra, M.Pd dan keluarga besar SMAN 1 Susut.

Asisten I Sekda Bangli Wayan Lawe pada kesempatan itu menyampaikan, persoalan penyakit menular seksual khususnya Aids di Bangli walaupun masih relatif kecil jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Bali, namun sangat penting secara dini mendapat perhatian khususnya bagi kelompok masyarakat yang rentan terhadap prilaku seksual yang beresiko tinggi.

Menurutnya berdasarkan dara epidemiologi telah tercatat sebanyak 290 kasus HIV/Aids di Kabupaten Bangli, dimana kelompok sasaran yang terbanyak didapatkan pada usia produktif dan penyebarannya lebih banyak melalui hubungan seksual yang tidak sehat. “Program pencegahan HIV/Aids melalui jalur sekolah di Kabupaten Bangli telah berjalan sejak bulan September tahun 200”terangnya.

Sedangkan pada tahun 2014 Kabupaten Bangli juga sudah menyelenggarakan pelatihan guru Pembina KSPAN. Guru yang telah dilatih kemudian menjadi guru Pembina di masing-masing sekolahnya dan bersama siswa yang telah dilatih sebagai tutor juga membentuk Kelompok Siswa Peduli Aids dan Narkoba (KSPAN). Banyak kegiatan yang bisa dilaksanakan melalui KSPAN seperti pemberian informasi mengenai HIV/Aids dan pelatihan tutor sebaya di sekolah serta kegiatan lainnya seperti Koran dingding, lomba pidato dan kesenian yang bertemakan HIV/Aids yang pada intinya kegiatan untuk memerangi HIV/Aids.

Menurut Lawe, dengan adanya informasi yang benar, masalah HIV/Aids sudah bisa lebih baik ditangani dari pertama kali ditemukan. “Kalau dulu orang tidak percaya HIV/Aids ada disekeliling mereka, namun sekarang banyak pihak sadar banhwa masalah ini dekat dengan mereka. Makin banyak kasus ditemukan tidak menunjukkan masalah ini tidak bisa ditangani, justru itu menunjukkan keberhasilan, karena HIV/Aids memang seperti fenomena gunung es. Fakta sebenarnya masih banyak tersembunyi, makin banyak diketahui yang positif makin memudahkan penanganannya”jelasnya.



Sementara itu ketua tim penilai Drh. Made Suprapta, MM pada kesempatan itu menyampaikan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali secara komulatif sampai bulan September 2016, tercatat 14.880 kasus positif terinfeksi HIV/Aids, terdiri dari HIV 8366 orang, Aids 6514 orang, hidup 14241 orang dan meninggal 639 orang. Dari angka tersebut hampir 50 % menimpa usia muda yang masih produktif. Dan kasus terbanyak terjadi di Kota Denpasar 5874 kasus, Badung 2404 kasus dan Buleleng 2332 kasus.

Disampaikan juga, berbagai upaya dan intervensi telah dilakukan untuk menekan laju epidemik HIV di Provinsi Bali terutama bagi populasi usia sekolah. Salah satunya dengan pembentukan, pembinaan dan penilaian terhadap kelompok KSPAN tingkat SMP dan SMA/K. Menurutnya penilaian KSPAN sangat tepat sebagai evaluasi pemahaman siswa terhadap masalah HIV/Aids serta kemampuan getok tularnya kepada kelompok sesamanya dalam penanggulangan HIV/Aids. “Melalui KSPAN siswa diharapkan sedini mungkin mendapatkan informasi yang lengkap tentang HIV/Aids serta pencegahannya”pungkasnya.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com