BBDF II Mempromosikan Potensi Daerah, Bukan Hura-Hura - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/24/16

BBDF II Mempromosikan Potensi Daerah, Bukan Hura-Hura


Buleleng, Dewata News. Com —  Kabupaten Buleleng, Bali kembali menggelar Buleleng Bali Dive Festival (BBDF) II Tahun 2016 yang mengusung tema ”Save Our Sea” di Teluk Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak. BBDF yang akan diselenggarakan selama empat hari mulai hari Minggu, tanggal 23 hingga 26 Oktober 2016.

Ada yang unik dari penyelenggaraan BBDF tahun 2016 ini, yakni akan menenggelamkan Struktur Terumbu Karang bernama ”Bedawang Nala” yang berbentuk Kura-kura dililit oleh dua ekor Naga ini sebagai simbol Bumi yang akan tetap menjaga keseimbangan alam semesta.

Sebelumnya terumbu karang ”Bedawang Nala” dikalungi bunga, masing-masing oleh Direktur Promosi Wilayah Asia Pasifik Kementrian Pariwisata RI, Visensius Jemadu, Staf Ahli Menteri Keautan&Perikanan Dr.Suseno Sukoyono maupun  Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mewarnai acara pembukaan BBDF II Tahun 2016, Minggu (23/10) malam.

BBDF II Tahun 2016 secara resmi dibuka oleh Direktur Promosi Wilayah Asia Pasifik Kementrian Pariwisata RI, Visensius Jemadu mewakili Menteri Pariwisata Arief Yahya,

Visensius Jemadu mengatakan, Menteri  Pariwisata sangat mengapresaisi kegiatan ini, bahkan  Pemkab Buleleng sudah mampu menggerakkan elemen masyarakat, sehingga menghapus kesan, bahwa festival yang diadakan oleh pemerintah bukan hura-hura,  tetapi memiliki makna tinggi.

“Festival merupakan ajang untuk mempromosikan potensi daerah, bukan hura-hura. Jadi masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam setiap festival yang diadakan pemerintah,” ujarnya.

Vasensius menambahkan, festival ini merupakan festival yang sangat luar biasa karena sangat memperdulikan lingkungan. “Saya yakin Pemuteran akan men-dunia dengan festival ini. Ini dikarenakan sinergitas pemerintah daerah dengan masyarakat untuk menjaga lingkungan sangat baik sekali,” imbuhnya.

Baik Visensius Jemadu, maupun , Staf Ahli Menteri Keautan&Perikanan Dr.Suseno Sukoyono menyatakan, Pemuteran bukan lagi milik masyarakat Desa Pemuteran, Buleleng, Bali dan Indonesia, namun sudah menjadi milik dunia.

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana sangat mengapresiasi partisipasi dari segala pihak yang ikut berperan dalam penyelenggaraan BBDF II Tahun 2016 ini dan berharap, dengan adanya festival ini pariwisata di Pemuteran semakin meningkat.

“Saya berharap, vibrasi dari festival ini bisa meningkatkan kunjungan pariwisata di Pemuteran dan Buleleng pada umumnya,” harapnya.

Bupati yang akrab disapa PAS ini mengatakan, kedepannya untuk pelaksanaan BBDF akan diselenggarakan secara bergilir dengan Buleleng wilayah timur. “Saya memiliki pemikiran untuk mempromosikan potensi alam bawah laut di wilayah timur dengan cara menggilir penyelenggaraannya, nanti kita cari caranya mungkin dengan bekerja sama denga Kabupaten Karangasem juga,” pungkasnya.

BBDF tahun ini diramaikan juga oleh ratusan penyelam dari berbagai negara. Ratusan penyelam nantinya akan mengikuti sejumlah kegiatan berbeda selama festival dilangsungkan, terutama kegiatan-kegiatan bawah laut.

BBDF memang diklaim sebagai festival selam pertama yang dirangkaikan dengan kegiatan seni budaya di Indonesia. Tak heran jika BBDF mendapat antusiasme tinggi dari wisatawan mancanegara, utamanya yang berasal dari Benua Australia dan Eropa. (DN – TiR).

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com