Pastika Ingatkan Masyarakat Jangan Asal Pilih Untuk Pimpin Bali - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

8/31/16

Pastika Ingatkan Masyarakat Jangan Asal Pilih Untuk Pimpin Bali



Denpasar, Dewata News. Com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan masyarakat jangan asal pilih dan tak sekedar mengikuti emosi sesaat dalam memilih sosok pemimpin. Harapan itu disampaikannya pada Diskusi Terbatas 'Kriteria Gubernur Bali Pasca Made Mangku Pastika' yang digelar di Kantor Redaksi Pos Bali, Rabu (31/8).

Lebih jauh Pastika menginformasikan bahwa suksesi pemimpin Bali sudah semakin dekat dan dia punya tanggung jawab moral untuk mengawal proses pemilihan yang akan berjalan. Pastika pun menyampaikan apresiasi atas konsistensi Koran Pos Bali dalam mengawal perhelatan politik yang akan berlangsung pada tahun 2018 mendatang. Menurutnya, media punya peran yang sangat stratagis dan menjadi acuan bagi masyarakat dalam menentukan sosok pemimpin. Melalui pemberitaannya, imbuh Pastika, media dapat memberi pemahaman agar masyarakat tak terdadak atau gagap memilih pemimpin mereka.

Pastika minta para tokoh yang diundang dalam forum diskusi dapat memberikan pemikiran yang jernih tanpa kepentingan politik. Diskusi yang dilakukan secara berkelanjutan ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan kriteria sosok pemimpin ideal yang akan memimpin Bali ke depan.

Dalam diskusi yang dipandu Pimpinan Umum Harian Pos Bali Made Nariana mengemuka sejumlah pokok pikiran dari sejumlah akademisi yang diundang. Dosen IHDN I Gede Sutarya mengatakan bahwa sosok pemimpin harus memiliki track record hidup sederhana, berada di depan dalam penegakan hukum dan mampu melenyapkan penderitaan rakyat. Dia menilai, Program Bali Mandara yang digulirkan Gubernur Pastika telah banyak menyentuh kepentingan masyarakat. 

"Pemimpin selanjutnya harus mampu mempertajam program Bali Mandara agar hasilnya lebih optimal," ujar dia. 

Sementara itu, akademisi Universitas Ngurah Rai Luh Riniti Rahayu berharap sosok pemimpin yang punya kemampuan minimal sama atau lebih baik dari sosok Gubernur Mangku Pastika. Selain itu, kata Riniti, Gubernur mendatang harus pintar mengelola anggaran dan membangun koordinasi dengan kabupaten/kota. Dalam kesempatan itu Riniti mengingatkan masyarakat agar tidak briuk siu (ikut-ikutan,red) dalam menentukan pilihan. Pada bagian lain, Dosen Fisip Universitas Warmadewa I Nyoman Wiratmaja mensyaratkan seorang pemimpin harus jujur, bersih dan berani. 

Sedangkan Akademisi Universitas Mahasaraswati I Ketut Arnawa berperdapat, sosok pemimpin ke depan harus mampu membuat kebijakan yang menekan laju alih fungsi lahan pertanian. 

"Misalnya dengan membuat kebijakan penetapan lahan abadi," imbuhnya. 

Sementara seniman Abubakar ingin sosok pemimpin yang tegar, kuat dan tahan banting. Kata Abubakar, Mangku Pastika adalah contoh sosok ideal yang terbukti mampu dengan tenang menghadapi caci maki yang disebutnya sudah kelewat batas. Sedangkan Dosen IKIP PGRI Made Suarta berharap pemimpin pengganti Mangku Pastika adalah sosok yang spiritual dan cerdas. Hal senada disampaikan Made Arya Utama dari Fakultas Hukum Universitas Udayana. Menurutnya Bali ke depan butuh sosok pemimpin regilius, tulus, bijaksana, demokratis dan mensejahterakan.

Berikutnya Dekan Fakultas Hukum Undiksa Prof. Sukadi berpendapat bahwa sosok pemimpin yang punya idealisme. Selain itu, pemimpin ke depan hendaknya mampu mengatasi ancaman degradasi moral dan menyeimbangkan pembangunan Bali Selatan dan Utara. Namun dari pengamatannya, dia belum melihat ada sosok yang mampu menyamai kemampuan Gubernur Pastika. Ketua Ombudsman RI Perwakilan Bali Umar Ibnu Alkhatab sebagai pembicara terakhir berharap muncul sosok pemimpin yang lebih baik dari Mangku Pastika. 

“Kalau sama atau bahkan lebih jelek, berarti kita gagal,” ujarnya. (DN - HuM)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com