Bertepatan Hari Raya Saraswati, Piodalan di Disdik Buleleng - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

6/26/16

Bertepatan Hari Raya Saraswati, Piodalan di Disdik Buleleng


Buleleng, Dewata News.com —Bertepatan dengan Hari Raya Saraswasti yang jatuh pada hari Sabtu Umanis, Wuku Watugunung (25/6) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Buleleng melaksanakan Upacara Piodalan Saraswasti di kantor setempat, Jalan Pahlawan Singaraja.
   
Upacara yang dirangkaikan dengan Pecaruan Manca Sata ini dihadiri Kepala Disdik Buleleng, Gede Suyasa. didampingi Sekdis, Made Ngadeg, para Kabid, Ksb, Kasi serta karyawan karyawati lingkup Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng

Seperti diketahui, setiap Saniscara Umanis wuku Watugunung, umat Hindu Bali merayakan Hari Saraswati. Perayaan ini sebagai implementasi bahwa masyarakat (Hindu) Bali mewarisi tradisi menyangkut seni budaya dan agama dengan tetap kukuh dan eksis dalam hidup keseharian.

Generasi penerus leluhur orang Bali selama berabad-abad melakukan ritual dengan sikap tulus ikhlas dan keyakinan yang tinggi sebagai wujud menguatkan kualitas dedikasi dan pengabdian (sradha dan bhakti) kepada Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa.

Umat tanpa perlu pikir panjang atau hirau mempertanyakan mengapa harus seperti itu. Bagi  mereka yang penting melakukan ritual sesuai dengan petunjuk dan keyakinan. Itulah yang tercermin dari perayaan Hari Saraswati, hari lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).

Pada tiap Hari Saraswati, pelajar mulai SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi selama ini rutin mengikuti persembahyangan bersama secara khidmat dan lancar. Perayaan Hari Saraswati yang diperingati setiap 210 hari sekali (6 bulan) kali ini jatuh bertepatan dengan liburan panjang bagi anak-anak sekolah setelah kenaikan kelas dan mengikuti ujian akhir.

Di Bali, perayaan Saraswati sering disebut piodalan buku, lontar dan sastra agama yang dianggap sebagai sumber ilmu pengetahuan. Ada juga menyebutkan sebagai hari untuk melakukan Puja Saraswati. Kemudian keesokan harinya pada Redite (Minggu - 27/06) Pahing Sinta dilanjutkan dengan Banyu Pinaruh. Inilah saat secara bersama-sama masyarakat Hindu di Bali mensucikan diri dan rohaninya ke laut, danau, sungai dan sumber-sumber air.

Hari Saraswati mendapat perhatian istimewa bagi umat Hindu di Bali, apalagi di kalangan anak-anak muda. Umat merayakannya dengan mempersembahkan banten atau sesajen kepada Hyang Widi dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Aji Saraswati. Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan persembahyangan di pura, pemerajan dan tempat-tempat suci lainnya. (DN ~ TiR)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com