Tak Miliki Uang Bersalin, Duktang Tertahan di RS KDH - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

5/19/16

Tak Miliki Uang Bersalin, Duktang Tertahan di RS KDH


Buleleng, Dewata News.com – Nasib malang dialami Halimatus Sakdiyah (44) warga  dari Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur bersama bayinya yang baru dilahirkan beberapa hari lalu di RSU Karya Dharma Husada (KDH) Singaraja. Lantaran tidak punya biaya bayar persalinan, mereka terpaksa harus tetap bertahan di rumah sakit tersebut. Sudah 9 hari lamanya, Halimatus masih bertahan di Ruang Belibis Rumah Sakit tersebut.

Sebenarnya, Halimatus  bisa ke luar dari rumah sakit tersebut pada Rabu (11/5) lalu. Namun karena biaya tidak ada, Halimatus terpaksa diminta pihak Rumah Sakit tetap bertahan. Halimatus maupun suaminya, Sowono ternyata tidak memiliki KTP Bali, sehingga menyulitkan mereka untuk mendapatkan bantuan. Mereka baru setahun tinggal di Buleleng, tepatnya di wilayah Sukasada.

Menurut penuturan Sowono, sudah ada total biaya sebesar Rp9 juta lebih, harus dibayarkan dirinya agar bisa membawa pulang istrinya dan anaknya dari rumah sakit tersebut. Selama ini diakui Warsono, pelayanan dari rumah sakit itu masih tetap berjalan seperti biasa, tanpa ada hambatan.

    “Terus kok masih di infus, pelayanannya masih terus berjalan seperti biasa, tapi itu sudah biayanya kan jadi numpuk. Sekarang katanya sudah mencapai Rp9 juta rupiah, dimana saya cari uang. Saya ada KTP Jawa, tapi di sini nggak bisa dipakai untuk dapat bantuan,” tutur Sowono, Selasa (18/5) di rumah sakit.

   Ia  pun kini hanya berharap, adanya uluran tangan dari masyarakat, untuk dapat meringankan beban mereka. Sehingga, istri dan anaknya bisa ke luar dari rumah sakit.  

    Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Gede Komang, yang mendengar kabar tersebut langsung mengunjungi ibu yang melahirkan di Rumah Sakit tersebut. Gede Komang pun, melihat keadaan sesungguhnya Halimatus sekaligus melakukan koordinasi dengan pihak Rumah Sakit.

    Pemilik Yayasan Karya Dharma Husada (KDH) yang menaungi Rumah Sakit KDH Singaraja, Gusti Rai Sukerti,l menjelaskan, pihak rumah sakit sebenarnya tidak ada menelantarkan pasien maupun bayi ini. Selama ini, pasien tetap diberi makan dan bayinya tetap diberikan susu. Ia pun menuturkan, awalnya Halimah datang bersama suaminya, Suwono. Tapi, karena KTP yang dibawa masih KTP Jawa, Suwono memutuskan untuk masuk sebagai pasien umum.

    “Suaminya yang bersikeras katanya bisa membayar biaya, namun setelah kami tunggu pembayaran ternyata belum dilakukan. Suaminya itu mengaku, masih menunggu kiriman uang dari keluarganya yang di Jawa. Tapi sampai saat ini belum juga diterima. Kami masih terus menunggu pembayarannya,” tutur Rai Sukerti.

    Rai Sukerti juga menambahkan, Yayasan KDH maupun RS KDH mempunyai program yang diperuntukkan bagi pasien kurang mampu. Biaya diberikan potongan harga bagi pasien yang kurang mampu. “Kami akan bantu jika pasien jujur dan benar-benar tidak punya. Nanti yayasan yang membayarkan ke rumah sakit. Tidak hanya di RS KDH ini saja melainkan di seluruh RS,” jelasnya.

    Kadinsos Buleleng, Gede Komang menerangkan, kunjungannya ini merupakan kepedulian Pemkab Buleleng dari sisi kemanusiaan yang tidak membedabedakan suku, agama, ras, dan golongan. Menurutnya, pembiayaan akan ditanggung oleh yayasan-yayasan seperti Yayasan KDH dan Sekaa Demen Buleleng Social Community (BSC), dan yayasan lain. (DN ~ PB).

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com