Bahu Membahu Bangun Bangsa dalam Hari Kebangkitan Nasional - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

5/20/16

Bahu Membahu Bangun Bangsa dalam Hari Kebangkitan Nasional


Kebangkitan Nasional adalah masa bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Sebelumnya belum muncul selama masa penjajahan. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 dan ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.


    Hari Jumat, tanggal 20 Mei 2016 ini, bangsa Indonesia akan merayakan Hari Kebangkitan Nasional. Meskipun semakin hari gaungnya semakin tak terasa, diharapkan dengan perayaan itu dapat memupuk kembali rasa cinta tanah air, agar bangsa Indonesia dapat setara dengan beberapa negara maju lainnya.

    Sejumlah elemen mendesak agar Pemerintah serius membangun dan melayani masyarakat. Dengan begitu, masyarakat akan mendapatkan dukungan sehingga bisa bekerja demi kemajuan bangsa.

   Menteri Dalam Negeri Tjahjo mengatakan, peringatan ini harus menjadi aktualisasi diri dan realisasi masyarakat Indonesia untuk mencapai apa yang dimaksud dengan kemerdekaan yang sesungguhnya.

    Kebangkitan Nasional di Indonesia, seperti dilansir Kriminalitas.com, merupakan bentuk aktualisasi diri sekaligus realisasi diri segenap rakyat Indonesia setelah melakukan perjuangan selama bertahun-tahun.

    “Sehingga kita semua bisa mendapatkan hakikat dari kebangkitan dan kemerdekan yang sesungguhnya. Seperti mandiri dan dapat menentukan arah pembangunan bangsa dengan lebih baik lagi,” kata Tjahjo ketika ditemui di kantor Kementerian Dalam Negeri, Kamis (19/5).

    Menurut Tjahjo, rakyat harus terlibat dalan setiap pembangunan bangsa. Caranya dengan ikut aktif menyumbangkan ide dan gagasannya dalam profesi masing-masing.

   “‎Keterlibatan masyarakat dalam berbagai hal harus dibangkitkan. Mari mengeluh, mari kita berbuat, terlibat,” katanya.

    Dari aspek pemerintahan, kebangkitan harus diwujudkan dengan reformasi birokrasi. Pejabat hari ini harus menghapus cara-cara masa lalu. Hanya dengan paradigma baru, pejabat bisa lepas dari kata korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kini pejabat harus identik dengan kata bersih, transparan, dan melayani.

    Hari kebangkitan nasional juga harus dimaknai dengan perpindahan dari pelayanan yang dahulu bersifat tertutup, diubah lebih transparan. Pelayanan juga harus diubah dari pola hanya menunggu menjadi menjemput.

   Tjahjo juga mengatakan, pemerintahan bersih,  akan meningkatkan pembangunan di segala bidang karena uang rakyat digunakan secara tepat danmaksimal. Hanya dengan cara itu lah, Indonesia bisa bersaing dengan Negara maju.

   Diperlukan keterlibatan aktif masyarakat dalam pembangunan. Tidak hanya dalam mendukung program pemerintah, juga dalam usaha-usaha meningkatkan taraf hidup.

    Caranya dengan menggali potensi, keterampilan, dan kreatifitas untuk menciptakan produk-produk yang dibutuhkan masyarakat. “Kita bangkitkan ekonomi mandiri dan berdikari,” ajaknya

   Dalam rangka menyambut peringatan Harkitnas ke-108 pada 20 Mei, akan dilaksanakan upacara secara nasional dengan tema “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata dan Berkarakter”. (DN ~TiR).

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com