Denpasar, Dewata News.com – Anggota DPRD Bali
yang tengah bersiap-siap mengikuti rapat paripurna di gedung DPRD Bali,
Kamis (28/04) pagi, dikejutkan dengan kehadiran mendadak petugas Badan
Narkotika Nasional (BNN) provinsi Bali yang datang melakukan tes urine
anggota dewan. Wakil rakyat itu dites urinenya sekitar jam 09.00 Wita.
Kendati kehadiran petugas BNN mendadak demikian, namun
hanya 30 anggota dewan yang berhasil dites urinenya. 24 anggota dewan
yang lainnya belum hadir saat tes urine itu berlangsung. Sejatinya
anggota DPRD Bali berjumkah 55 orang, namun 1 orang meninggal dunia
bulan lalu, dan hingga kini belum dilakukan pergantian antarwaktu (PAW).
“Hanya 30 anggota dewan yang dites urine. Yang lainnya datang terlambat
saat paripurna sudah berlangsung. Kami tidak bisa minta mereka tes
urine saat sedang ada rapat paripurna,” kata Kepala BNN Provinsi Bali
Brigjen Pol I Putu Gede Suastawa saat dikonfirmasi usai tes urine
tersebut.
Suastawa menegaskan, pihaknya akan menuntaskan tes urine
bagi 24 anggota dewan yang “lolos” dari tes urine. Karena itu lanjut
dia, pihaknya akan mempublikasikan hasil tes urine setelah semua anggota
dewan dites urinenya.
"Hasil tes urine tadi belum diketahui hasilnya.
Ada proses labfor untuk mengetahui hasilnya. Kami akan ekspose hasilnya
setelah mendapat hasil tes urine anggota dewan yang lainnya,” kata
Suastawa. Menurut dia, sama seperti tes urine, tes urine berikutnya juga
akan dilakukan mendadak.
Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama mengatakan,
sebelumnya BNN Provinsi Bali telah melakukan kerja sama dan mengirimkan
surat ke pimpinan DPRD Bali untuk melakukan tes urine bagi para
anggota dewan. Namun, pada surat tersebut tak disebutkan waktu
pelaksanaan tes urine tersebut.
“Memang sudah dari dulu BNN mengirim
surat kepada kita. Minggu lalu kita jawab surat dari BNN akan melakukan
tes urine. Hanya waktunya tidak ditentukan, BNN yang menentukan,” kata
Adi Wiryatama seusai memimpin Rapat Paripurna.
Meskipun tes urine tersebut terkesan mendadak dan tak ada
koordinasi terlebih dahulu, pihaknya mengaku tak mempersoalkannya. Sebab
dari awal sudah ada komunikasi dari BNN. “Kita siap menerimanya, jadi
tidak perlu dikonfirmasi sebelumnya. Akhirnya tadi pagi datang, langsung
kita sepakat (tes urine),” katanya.
Ia melanjutkan, beberapa anggota
dewan mengeluhkan soal komsumsi obat yang dilakukan sebelum melakukan
tes urine. Akan tetapi, keluhan tersebut dapat dimaklumi dan sudah
dijelaskan. “Ada keluhan dari teman-teman tadi, tapi kita sudah
laporkan. Termasuk juga saya juga yang juga mengkonsumsi obat tiap pagi
karena ada gangguan gula sedikit. Juga teman-teman yang mengkonsumsi
obat, tapi sudah saya sampaikan,” jelasnya.
Terkait hasil tes urine tersebut, ia menegaskan itu domain
BNN Provinsi Bali. “Tolong itu dijelaskan dengan baik (soal hasilnya),
jangan nanti anggota dewan dibilang positif, apalagi pimpinan. Bukannya
saya takut, tapi itukan nyatanya, tolong diinformasikan dengan baik,”
ujar Adi Wiryatama. (DN ~ PB).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com