Selasa (22/03) ini, IHDN di Singaraja Resmi Berganti Jadi STAHN Mpu Kuturan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

3/21/16

Selasa (22/03) ini, IHDN di Singaraja Resmi Berganti Jadi STAHN Mpu Kuturan

Ilustrasi
Buleleng, Dewata News.com — Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Singaraja kini telah memisahkan diri dari IHDN Denpasar. Dari pemisahan itu, IHDN Singaraja berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan di Singaraja dan akan diresmikan, Selasa (22/03).

    Rektor IHDN Denpasar, Prof Dr Nengah Dwija, Msi mengatakan, pemisahan ini karena selama ini IHDN Singaraja dianggap sebagai kelas jauh IHDN Denpasar, padahal tidak demikian. Selain itu, karena Buleleng dianggap cukup representatif untuk mengelola pendidikan, terutama pendidikan agama Hindu.

     ”Karena Singaraja memenuhi syarat untuk kami kembangkan setelah melalui proses sejak 2015 lalu, sejak setahun dan astungkara pemerintah pusat melalui Kemenag merespon dengan baik, sehingga besok bisa diresmikan,” ujar Dwija di Singaraja, Senen (21/03).

     STAHN Mpu Kuturan di Singaraja akan memiliki empat program studi (prodi), di antaranya prodi pendidikan, penerangan, filsafat dan sastra. Kini perguruan tinggi yang beralamat di Jalan Kresna Singaraja telah memiliki 300 mahasiswa dan 20 tenaga pengajar.

     Setelah terbentuknya STAHN ini, lanjut Dwija, rencananya tidak lama lagi akan membangun kampus di lahan seluas satu hektar di Kelurahan Banyuning , Buleleng, Singaraja. Sementara kampus yang sekarang ditempati akan dijadikan SMA, SMP, SD dan PAUD Negeri Hindu sesuai Permenag Nomor 56 tahun 2015.

   ”Kalau berkembanag sekolah di Jalan Kresna, kami akan bangun sekolah agama negeri dari PAUD sampau SMA Negeri. Syarat itu sudah terpenuhi tinggal mendirikan saja, dari Kemenag tahun ini mengintrusikan, makanya tahun 2016 ini target kami sudah mulai membangun,” pungkasnya. (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com