Buleleng, Dewata News.com — Kasus penderita Demam Berdarah (DB) yang
terus merebak di berbagai daerah di Bali, termasuk Kabupaten Buleleng
mengakibatkan banyaknya korban meninggal dunia.
Dari 582 warga Buleleng yang menderita demam berdarah dan dirawat di
sejumlah rumah sakit di Singaraja khususnya, menyebutkan 7 orang meninggal dunia, 1
diantaranya meninggal di RSUP Sanglah.
Namun demikian, Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Buleleng hingga saat
ini belum memiliki kejelasan dan memastikan ketujuh warga Buleleng itu
meninggal akibat demam berdarah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Buleleng dr. I Gusti Nyoman Mahapramana mengakui, kematian akibat demam
berdarah harus dipastikan melalui pemeriksaan secara laboratorium. Dan saat ini
Diskes Provinsi Bali telah memberikan bantuan deteksi dini demam berdarah
dengan sebuah alat test NS One.
”Untuk memastikan penyebab demam berdarah sebagai pemicu kematian 7
warga Buleleng, 5 diantaranya anak-anak, kami Dinas Kesehatan Kabupaten
Buleleng masih melakukan pendataan dan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium,”
kata IGN. Nyoman Mahapramana di Singaraja, Rabu (02.03).
Sementara itu dalam upaya memutus perkembangbiakan nyamuk, Diskes
Buleleng berharap kepada warga untuk selalu melakukan pembersihan sarang nyamuk
(PSN) seminggu sekali di lingkungannya, termasuk melakukan pembersihan di
sekitar lingkungan rumah masing-masing. (DN
~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com