Denpasar, Dewata News. Com - Saat ini sudah bukan zamannya lagi perguruan tinggi hanya menghasilkan lulusan semata, namun juga harus mampu mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu memahami agama dengan maksimal serta mampu meningkatkan kualitas hidup beragama masyarakat sekitarnya. Demikian disampaikan oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, dalam sambutannya pada upacara pengukuhan Prof. Dr. Wayan Suarjaya, M.Si sebagai guru besar Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) di Denpasar, Sabtu (27/2).
Menurutnya para dosen tidak sekedar mentrasfer ilmu agama ke mahasiswanya saja, tapi juga harus mampu meyakini mahasiswa untuk meresapi makna ajaran ilmu agama itu sendiri. "Pemahaman anda semua di sini tentang agama Hindu harusnya melebihi masyarakat yang lain, sehingga sudah seharusnya bisa menjadi suri tauladan bagi masyarakat luas," paparnya.
Dalam peningkatan kualitas beragama masyarakat, Pastika berharap IHDN mampu mencetak para penceramah agama muda. "Saat ini kita mengenal Ustadz Mansyur, Alm. Uje, dll. Saya harapkan banyak lulusan IHDN bisa menjadi penDharma Wacana yang kontekstual. Saya bermimpi kelak akan lahir penceramah Hindu dari IHDN yang berpenampilan menarik agar semakin dekat dengan masyarakat terutama kalangan muda," paparnya. Dia juga menambahkan harapannya bahwa di tangan anak2 muda ini paham Hindu akan disebarkan dan juga mampu "membuat orang beragama".
Lebih jauh orang nomor satu di Bali ini menyatakan harapan besarnya agar IHDN bisa menjadi Centre of Hinduism. Dimana segala macam kegiatan beragama terpusat di sana ditambah mampu membuat pesraman untuk mahasiswa. "Ini menurut saya pribadi, kelak di IHDN harus ada implementasi ajaran agama Hindu, jika bisa menerapkan pola makanan vegetarian di sekitar kampus, pusat pengembangan yoga dan pemangapan penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang sepenuhnya bernuansa Hindu," imbuhnya.
Tak lupa dalam kesempatan itu Pastika mengucapkan selamat atas dikukuhkannya Prof. Dr. I Wayan Suarjaya, M.Si sebagai guru besar, sehingga bertambah pula guru besar di lingkungan kampus ini. Dia berharap Prof. Suarjaya dapat mengamalkan dan mempertanggungjawabkan gelar ini dengan pengabdian yang lebih besar kepada dunia pendidikan, kepada umat dan kebada bangsa. Dengan bertambahnya guru besar ini, IHDN juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikannya sehingga mampu bersaing. "Kepada Prof Suarjaya, anda sekarang sudah dikukuhkan sebagai guru besar, atau maha guru dalam ilmu agama Hindu, jadi jika nanti saya menanyakan tentang agama Hindu, anda harus menjawabnya," seloroh Pastika.
Sementara itu, Rektor IHDN, Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si sangat mengapresiasi dikukuhkannya Prof. Dr. I Wayan Suarjaya, M.Si sebagai guru besar di IHDN. Yang bersangkutan dikukuhkan sebagai guru besar sesuai dengan SK Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Republik Indonesia no: 1978/a2.3/KP/2016. Menurutnya dengan dikukuhkannya Prof. Suarjaya, saat ini IHDN Denpasar telah memiliki 7 guru besar, 157 dosen dan 38 doktor. Sehingga dia menambahkan dengan jumlah SDM tersebut, IHDN dinyatakan siap melanjutkan pembelajaran sesuai dengan amanat UU dan siap mampu bersaing sengan Perguruan Tinggi Negeri lainnya.
Sementara itu, Prof. Dr. I Wayan Suarjaya, M.Si dalam orasinya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya meraih penghargaan ini. Pada kesempatan itu dia menyampaikan orasi yang berkaitan dengan reformasi birokrasi yang di dalamnya termasuk reformasi birokrasi dan tata negara. Implementasi reformasi birokrasi tersebut menurutnya harus dilandasi dengan semangat revolusi mental.
Pada pagi itu tampak sejumlah tokoh yang turut menghadiri, yaitu seluruh civitas akademika IHDN, perwakilan DPRD Prov Bali, perwakilan dari Bimas Hindu, Ketua PHDI, dari FKUB, beserta rohaniawan. (DN - HuM)
Dalam peningkatan kualitas beragama masyarakat, Pastika berharap IHDN mampu mencetak para penceramah agama muda. "Saat ini kita mengenal Ustadz Mansyur, Alm. Uje, dll. Saya harapkan banyak lulusan IHDN bisa menjadi penDharma Wacana yang kontekstual. Saya bermimpi kelak akan lahir penceramah Hindu dari IHDN yang berpenampilan menarik agar semakin dekat dengan masyarakat terutama kalangan muda," paparnya. Dia juga menambahkan harapannya bahwa di tangan anak2 muda ini paham Hindu akan disebarkan dan juga mampu "membuat orang beragama".
Lebih jauh orang nomor satu di Bali ini menyatakan harapan besarnya agar IHDN bisa menjadi Centre of Hinduism. Dimana segala macam kegiatan beragama terpusat di sana ditambah mampu membuat pesraman untuk mahasiswa. "Ini menurut saya pribadi, kelak di IHDN harus ada implementasi ajaran agama Hindu, jika bisa menerapkan pola makanan vegetarian di sekitar kampus, pusat pengembangan yoga dan pemangapan penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang sepenuhnya bernuansa Hindu," imbuhnya.
Tak lupa dalam kesempatan itu Pastika mengucapkan selamat atas dikukuhkannya Prof. Dr. I Wayan Suarjaya, M.Si sebagai guru besar, sehingga bertambah pula guru besar di lingkungan kampus ini. Dia berharap Prof. Suarjaya dapat mengamalkan dan mempertanggungjawabkan gelar ini dengan pengabdian yang lebih besar kepada dunia pendidikan, kepada umat dan kebada bangsa. Dengan bertambahnya guru besar ini, IHDN juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikannya sehingga mampu bersaing. "Kepada Prof Suarjaya, anda sekarang sudah dikukuhkan sebagai guru besar, atau maha guru dalam ilmu agama Hindu, jadi jika nanti saya menanyakan tentang agama Hindu, anda harus menjawabnya," seloroh Pastika.
Sementara itu, Rektor IHDN, Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si sangat mengapresiasi dikukuhkannya Prof. Dr. I Wayan Suarjaya, M.Si sebagai guru besar di IHDN. Yang bersangkutan dikukuhkan sebagai guru besar sesuai dengan SK Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Republik Indonesia no: 1978/a2.3/KP/2016. Menurutnya dengan dikukuhkannya Prof. Suarjaya, saat ini IHDN Denpasar telah memiliki 7 guru besar, 157 dosen dan 38 doktor. Sehingga dia menambahkan dengan jumlah SDM tersebut, IHDN dinyatakan siap melanjutkan pembelajaran sesuai dengan amanat UU dan siap mampu bersaing sengan Perguruan Tinggi Negeri lainnya.
Sementara itu, Prof. Dr. I Wayan Suarjaya, M.Si dalam orasinya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya meraih penghargaan ini. Pada kesempatan itu dia menyampaikan orasi yang berkaitan dengan reformasi birokrasi yang di dalamnya termasuk reformasi birokrasi dan tata negara. Implementasi reformasi birokrasi tersebut menurutnya harus dilandasi dengan semangat revolusi mental.
Pada pagi itu tampak sejumlah tokoh yang turut menghadiri, yaitu seluruh civitas akademika IHDN, perwakilan DPRD Prov Bali, perwakilan dari Bimas Hindu, Ketua PHDI, dari FKUB, beserta rohaniawan. (DN - HuM)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com