Suasana Hening Pura Melanting untuk Bermeditasi - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/27/15

Suasana Hening Pura Melanting untuk Bermeditasi

Gapura megah ini  akan menyambut para pemedek saat tangkil di Pura Melanting
 Gapura megah ini  akan menyambut para pemedek saat tangkil di Pura Melanting

Buleleng, Dewata News.com - Kisah Pura Melanting salah satu pesanakan Pura Agung Pulaki, Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng  cukup menarik. Percaya atau tidak, kisah mistik ini masih sering dibicarakan sampai saat ini. Pura Melanting adalah salah satu pura yang dibangun untuk memperingati kunjungan seorang Pendeta Hindu dari Pulau Jawa, yaitu Danghyang Nirartha. Pura ini diyakini menjadi tempat di mana putri sulungnya, Ida Swabawa, berstana disini. 

      Pura ini berada di tengah hutan di kaki bukit dengan sebuah tempat parkir besar tersedia bagi pengunjung dan beberapa berjejer warung-warung di daerah sekitarnya menyediakan minuman dan makanan ringan. Suasana hutan yang agak sepi telah berubah menjadi sedikit ramai dengan lampu-lampu jalan yang membentang di sisi-sisi jalan dan tempat parkir. Untuk mencapai daerah ini dari jalan utama desa Banyupoh terdapat jalan sempit melewati suatu hutan kecil dan rumah-rumah para penduduk.

      Dari tempat parkir anda dapat melihat tangga, dan kita perlu memanjat masuk ke dalam kompleks Pura. Dua patung naga besar menghiasi gerbang utama dan dari bawah tangga Pura akan tampak megah. Dalam perjalanan ke gerbang utama ada sebuah tempat kecil di mana orang-orang akan berdoa menempatkan Banten mereka dan mendapatkan air suci untuk membersihkan pikiran mereka sebelum mereka pergi lebih jauh ke bagian utama.

     Seperti kebanyakan Pura di Bali, setelah kita memasuki gerbang utama pura di mana orang tengah melakukan persiapan untuk banten mereka. Setelah itu terdapat bagian utama tempat berdirinya pura besar dan indah. Bangunan pura ini dibangun kembali oleh pemerintah dan didesain ulang oleh seorang arsitek terkemuka Bali, Ida Bagus Tugur.

     Ketenangan tempat ini menciptakan suasana yang sempurna bagi orang-orang untuk memanjatkan doa-doa mereka dan juga untuk bermeditasi. Beberapa orang datang pada waktu malam hari terutama untuk melakukan meditasi. Pemandangan yang dapat dilihat dari pura sangat indah, perbukitan hijau yang mengelilingi Pura, dan dari bagian utama dapat melihat Laut Jawa yang berwarna biru. Angin dingin dan suara dari makhluk hidup yang berada di hutan sangat menenangkan jiwa.

   Para Pemangku, yang mengurus Pura sangat ramah kepada pengunjung. Mereka memiliki bagian informasi di mana anda bisa menyewa kamben dan mendapatkan beberapa informasi tentang Pura ini. Masyarakat Hindu, yang datang untuk berdoa di Pura ini, tidak hanya dari daerah lokal saja, namun dari seluruh Bali dan juga dari pulau luar Bali. Kegiatan keagamaan di Pura ini berlangsung siang dan malam. Di malam hari suasana di Pura akan menjadi lebih mistis, terlebih dengan suasana bulan bersinar penuh di Purnama sasih Kelima ini. (DN ~ TiR).--

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com