Pelatihan Penanganan Mamalia Laut Terdampar di Pantai Pemaron - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/8/15

Pelatihan Penanganan Mamalia Laut Terdampar di Pantai Pemaron


Buleleng, Dewata News.com   Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali didukung oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupatan Buleleng dan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, bekerjasama dengan Nusa Dua Reef Foundation (NDRF) melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Fasilitasi Pemanfaatan Spesies Ikan Terancam Punah / Pelatihan Penanganan Mamalia Laut Terdampar, bertempat di Hotel Puri Saron, Pemaron, Singaraja.

     Pelatihan yang berlangsung selama dua hari, tanggal 7 hingga 8 Oktober 2015 diikuti 13 orang terdiri dari unsure jajaran Diskanla Kabupaten Buleleng, aparat Desa, baik dari Desa Kaliasem dan Kalibukbuk, maupunPelaku Wisata Lumba-Lumba yang ada di Kawasan Lovina, serta Kelompok Nelayan Kalibukbuk dan Kaliasem maupun Pokmaswas di wilayah Pacung dan Bondalem.

   Dewa Rahjana dari Diskanla Buleleng mengatakan, kegiatan sosialisasi dan fasilitasi pemanfaatan Spesies Ikan Terancam Punah / Pelatihan Penanganan Mamalia Laut Terdampar ini dilaksanakan, mengingat perairan Indonesia khususnya perairan laut Buleleng merupakan salah satu habitat dan sekaligus juga merupakan jalur migrasi berbagai jenis spesies mamalia dari bangsa Cetacea (paus dan lumba-lumba).                           

     Seperti diketahui, paus dan lumba-lumba merupakan hewan aquatik yang sering terdampar di pantai-pantai di Indonesia. Penyebabnya, belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa diantaranya yaitu karena : penggunaan sinar bawah laut dan polusi suara (seismik) yang mengganggu sistem navigasi, perburuan mangsa (makanan) sampai ke perairan dangkal, karena terluka ataupun sakit. Kejadian mamalia terdampar di perairan Indonesia cukup sering terjadi. 

    Luasnya perairan, minimnya pengetahuan masyarakat dan pemerintah daerah tentang mekanisme penanganan mamalia terdampar, kurangnya koordinasi antar lembaga, terkait mempengaruhi kecepatan dan ketepatan upaya penanganannya, bahkan tidak jarang menyebabkan kematian spesies mamalia laut tersebut.

    Memperhatikan hal tersebut, untuk memberikan peluang yang lebih besar bagi mamalia laut / spesies ikan 

terancam punah lainnya untuk dapat hidup kembali di alam bebas dan menjaga kesinambungan spesies biota dimaksud, maka diperlukan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat, aparatur dan stakeholder terkait lainnya tentang langkah-langkah apa yang harus mereka lakukan untuk mengurangi tingkat kematian spesies biota perairan / mamalia laut terdampar jika terjadi di wilayah perairan laut mereka. (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com