Gelar Budaya ”Malam Penghargaan untuk Bapak I Gede Dharna” - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/24/15

Gelar Budaya ”Malam Penghargaan untuk Bapak I Gede Dharna”

   Maestro baca puisi Ni Putu Suastini di panggung Gelar Budaya

Buleleng, Dewata News.com —  Dewan Pengawas RRI Ir. Tias Anggoro memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Gelar Budaya sebagai wujud nyata LPP RRI dalam melestarikan budaya lokal yang ada.

     Gelar Budaya yang bertajuk ”Malam Penghargaan untuk Bapak I Gede Dharna” di Puri Seni Sasan Budaya Singaraja, Jumat (23/10) malam, menurut Kepsta RRI Singaraja Dra.Teguh Yuli Astuti,MM, karena Bapak I Gede Dharna memiliki keterkaitan sejak keberadaan RRI Singaraja, kisaran tahun 1959.

   “Bapak I Gde Dharna memiliki keterkaitan dengan kami di RRI Singaraja, terlebih lagi untuk Buleleng dan sudah sewajarnya kami memberikan apresiasi khusus terhadap beliau untuk mengenang apa yang telah dipersembahkan untuk Buleleng ini melalui perjuangan dan karya seninya,” ungkap Teguh Yuli Astuti.

    Sementara Kadis Kominfo Buleleng Dr.I Ketut Suweca mewakili bupati sekaligus membacakan sambutan tertulis Bupati Putu Agus Suradnyana.

  Maestro DSB Dr.I Gede Artawan                 

    Gelar Budaya  "Malam Penghargaan untuk Bapak I Gede Darna" di Puri Seni Sasana Budaya Singaraja, yang dimulai pukul 20.00 Wita malam itu disiarkan Pro.2 RRI Singaraja secara langsung mendapat sambutan positif masyarakat Kota Singaraja dan sekitarnya. serta para seniman dan kerabat dekat pakar seniman&budayawan I Gede Darna.

     Gelar Budaya malam itu diawali penampilan Tari Goak Sangbgar Sunari Bajra, selanjutnya gema lagu "Anglurah Ki Panji Sakti" dan ”Bhuana Kertha” ciptaan I Gede Dharna dilantukan oleh Sandyadan Reni. Disusul kemudian Bondres Sanggar Sunari Bajra pimpinan Wayan Sujana, serta penampilan Koordinator Dermaga Seni Buleleng (DSB) Dr.Gede Artawan dan maestro baca puisi Ni Luh Putu Putri Suastini diakhiri dengan wayang inovatif yang pertamakali tampil di Singaraja dari sarjana pedalangan ISI Denpasar.
                                                                    
    ”Kepergian seniman multi talenta I Gede Dharna menghadap Sang Kuasa bukan hanya sekedar meninggalkan nama, tetapi juga meningggalkan berbagai buah karya serta segudang kenangan di mata kerabat dan sesama seniman lainnya. Bali Utara kehilangan pakar seniman dan budayawan serba bisa. Sebab, pak Gede Dharna adalah sosok seniman yang totaliter. Bukan hanya aktif sebagai pencipta lagu, tetapi juga aktif sebagai penekun dunia sastra bali anyar, menulis puisi, cerpen hingga novel,”  kata Made Tirthayasa ketika diminta komentarnya oleh Agus yang membawakan acara Gelar Budaya malam itu.    

  Presenter Gelar Budaya Agus ketika minta komentar Tirthayasa
sebagai salah seorang kerabat dekat seniman&budayawan I Gede Dharna
                           
     Dengan suara penuh haru, Tirthayasa yang Ketua Seksi Sastra Modern Listibya Buleleng ini mengungkapkan, berpulangnya almarhum Gede Dharna juga mengundang duka mendalam bagi penggiat seni Dermaga Seni Buleleng (DSB). Kenapa? Karena bersama-sama Almarhum Gede Dharna, Dr. Gede Artawan, M.Pd dan Made Tirthayasa membentuk dan menggaungkan DSB, sejak tigabelas tahun lalu. 

    ”Kami mengenal dekat almarhum sebagai guru, maupun sahabat di dunia sastra sejak tahun 1969 ketika bersama-sama menggiatkan Sanggar Embun Pagi yang diberikan ruang dan waktu oleh RRI Singaraja untuk membangkitkan sastra modern, baik puisi, cerpen maupun drama radio. Karena itu, hilangnya seorang Gede Dharna bagaikan hilangnya sebuah peradaban bagi dunia sastra di Bali Utara ,” ungkap Tirthayasa dengan suara kelu tak mampu melanjutkan komentar tentang siapa I Gede Dharna.


    Seperti diketahui, berpulangnya sang maestro seni Gede Dharna menghadap Sang Pencipta untuk selamanya pada hari Minggu (13/09) jam 01.30 dini hari, bukan saja mengundang suasana duka di kalangan seniman bukan saja di Bali Utara tetapi para seniman besar yang berada di luar Bali. (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com