Buleleng, Dewata News.com — Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Buleleng, dibuat kebingungan, dengan kejadian 2 lokasi kebakaran dalam waktu yang hampir bersamaan. Saat itu, kebakaran selain yang terjadi di lahan Setra Buleleng, sekitar pukul 09.00 wita, juga terjadi di sebuah rumah di Gang Dewata II Banjar Dauh Margi, Desa Pemaron, Buleleng, sekitar pukul 11.00 wita. Untuk memadamkan amukan si jago merah di dua lokasi itu, Damkar Buleleng menghabiskan 20 tangki air.
Kebakaran paling dashyat, terjadi di
rumah di Desa Pemaron milik keluarga almarhum Anang Bachtiar, yang
ditempati oleh adiknya, Firman
Suryadinata (35) dan Reni (30).
Api dengan cepat menyambar seluruh isi rumah dalam hitungan beberapa menit
saja. Sontak kejadian ini, membuat panik seisi rumah, termasuk orang yang kost
di rumah tersebut yakni, Dwi Eni (30) bersama keluarganya.
Petugas Damkar saat memberi pertolongan |
Awalnya, kejadian ini diduga mengalami konsleting listrik yang menyebabkan sebuah TV yang berada di ruang tamu meledak. Selanjutnya, percikan api itu lantas menyambar kasur, akibat cuaca di Buleleng yang dilanda angin kencang, api langsung membesar dan menghanguskan seluruh isi rumah seluas 2 are, tanpa ada sisa. Atas kejadian ini, membuat tetangga setempat berhamburan keluar rumah, dan langsung memangil UPT Pemadam Kebakaran Buleleng.
“Semula suami saya, menyalakan TV, dan terus berangkat kerja. Kalau saya
lagi kerja bersih-bersih di dapur, lalu tidak tahu mengapa ada suara ledakan di
ruang tamu, dan percikan api mengenai kasur spon. Saya selamatkan anak-anak,
yang ada di belakang rumah, dan tidak mikir apa-apa lagi. Saya sungguh tidak
menyangka ada musibah kebakaran ini,” ujar Reni ditemani kedua anaknya, Danis
(30) dan Maila (3) di lokasi kejadian, Sabtu (10/10).
Didalam
rumah itu, terdapat 1 ruang tamu, 3 kamar tidur, dan 2 kamar yang disewakan
untuk kost. Sebuah motor Yamaha Vega berwarna biru DK-2269, milik Reni juga ikut ludes terbakar, dan beberapa
dokumen serta Sertifikat tanah, dan BPKB motor ludes terbakar. “Kerugiannya
sampai ratusan juta, karena surat-surat penting juga ikut habis terbakar
disana,” ungkap mantan istri almarhum Anang Bachtiar, Dian Rahmawati (36).
Petugas Pemadam kebakaran yang menerima informasi, langsung meluncur ke
lokasi kejadian, sekitar pukul 11.30 wita, ada sebanyak 12 tangki mobil dihabiskan
untuk memadamkan korban api ini, dengan memerlukan waktu hingga 1,5 jam
lamanya.
“Kami
kerahkan 12 tangki air yang ada 6 mobil damkar, dan beruntung tidak sampai ada korban jiwa.
Api dapat dipadamkan dalam waktu satu setengah jam, penyebab dan
kerugiannya masih dalam penyelidikan pihak yang berwajib,” kata Kepala UPT Pemadam Kebakaran Buleleng,
Putu Pasek Sujendra.
Sementara itu, terkait dengan kebakaran
lahan di Setra Buleleng. lanjut Pasek Sujendra, ada sekitar 1 Hektare lahan
yang terbakar di Setra Buleleng, bahkan beberapa makam yang meninggal
juga ikut terbakar. Lebih jauh menurut Sujendra, yang menjadi kendala dalam
memadamkan api ini yakni, kencangnya hembusan angin saat itu.
“Kami
habiskan 8 tangki air untuk
memadamkan api dari kebakaran setra Buleleng, api sangat besar sejak pukul
09.00 Wita, hingga pukul 13.30 Wita baru bisa kami padamkan. Berutung, api tidak sampai mengenai
pemukiman warga, yang berada di bawah setra,” jelas yang akrab dipanggil
Mangku Pasek.
Dugaan sementara, lahan yang terbakar di
Setra Buleleng disebabkan, karena ada yang membakar sampah sembarangan.
Terlebih lagi, ada angin kencang, sehingga memudahkan api membesar dengan cepat. “Kami menghimbau di musim kemarau dan
angin kencang ini, agar
masyarakat tidak sengaja membakar sampah sembarangan,” tandasnya. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com