Buleleng, Dewata News.com — Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan, Pemerintah Daerah diminta untuk memperhatikan setiap perkembangan desa di wilayahnya, termasuk Buleleng. Sebab, saat ini Pemerintah Pusat sedang mendorong pertumbuhan pembangunan desa, yang tentunya akan berpengaruh pada kondisi ekonomi nasional.
”Pemerintah Daerah harus memperhatikan jumlah desa yang ada, termasuk di
wilayah Buleleng pada khususnya dan Bali pada umumnya, jangan sampai terjadi
pemekaran desa, karena ini dapat mempengaruhi kondisi fiskal dan moneter
perekonomian nasional,” ujar Bambang Permadi Brodjonegoro usai membuka
Sosialisasi Dana Desa di sebuah hotel di kawasan wisata Lovina, Jumat (25/09).
Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan, saat ini pemerintah
pusat sudah mengalokasikan dana perimbangan untuk pembangunan desa. Secara
nasional terdapat 78.609 wilayah administrasi, 70.390 wilayah administrasi desa,
dan 8.083 administrasi kelurahan. ”Desa yang sudah menerima dana ini, harus
segera menggunakan dana desa, dan pemakaiannya harus tepat sasaran, dengan
mengutamakan pembangunan infrastruktur. Ini harus diselesaikan akhir Tahun
2015, untuk pertanggungjawabannya di setiap desa,” tegasnya.
Ia juga mengharapkan, dalam pengelolaan dana desa ini, hendaknya tidak
menimbulkan masalah yang dihadapi oleh setiap kepawla desa. Sehingga
menurutnya, dalam pengelolaannya diperlukan, adanya pendampingan, agar
pengelolaan uang tersebut dapat berjalan dengan baik.
”Kami sudah mengeluarkan surat keputusan dari 3 Menteri, uangnya harus
segera dipakai. Saat ini kami sudah 80 persen menyalurkan dana ini, yang 20
persen Oktober nanti kami salurkan,” ujarnya.
Kementrian Keuangan (Kemenkeu) RI bersama Anggota DPR-RI menggelar
Sosialisasi Pemanfaatan Dana Desa di Kabupaten Buleleng untuk memberikan
pemahaman terkait, tata cara pengalokasian dan pengelolaan Dana Desa oleh
setiap Kepala Desa.
Pada kesempatan tersebut, selain Menkeu RI, Bambang Permadi Soemantri
Brodjonegoro,juga Anggota Komisi XI DPR-RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya
memberikan pemahaman yang dihadiri Bupati Putu Agus Suradnyana, Wakil Bupati I
Nyoman Sutjidra, serta para Pimpinan SKPD lingkup Pemkab Buleleng, para Camat
beserta para Lurah-Kepala Desa se-Kabupaten Buleleng.
![]() |
Diantara paraPimpinan SKPD lingkup Pemkab Buleleng |
Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya meminta, agar pemerintah pusat dapat mempertimbangkan kondisi fiskal, terkait kemampuan keuangan daerah. ”Daerah yang dengan kondisi fiskal baik, dan mandiri secara pendapatan asli daerah (PAD), tidak perlu mendapatkan dana perimbangan yang sangat besar, terutama dana perimbangan pembangunan desa,” pintanya.
Menyikapi pernyataan tersebut. Menkeu RI, Bambang beranggapan, bahwa pemerintah
pusat dalam menyalurkan dana, tidak melihat desa yang kaya ataupun tidak. Sebab
menurutnya, uang yang disalurkan tersebut, langsung diterima Pemerintah Daerah,
kemudian Pemerintah Daerah yang berhak menyalurkan kembali.
”Kami memberikannya itu tidak melihat desa atau daerah yang kaya atau
tidak, kami menyalurkan merata sesuai kewajiban, nanti masing-masing Kabupaten
yang memberikan ke desa,” jelasnya.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menegaskan, pencairan dana untuk di
Buleleng pada tahap I yang dananya berjumlah Rp16 Miliar sudah dicairkan secara
keseluruhan di seluruh desa yang ada di Buleleng. Meskipun begitu, diakui
Suradnyana, pada tahap II ini, hanya 5 desa yang belum menerima kucuran dana
ADD ini.
Agus Suradnyana juga meminta, agar pencairan dana pada Tahap III yang
rencananya, akan disalurkan oleh Pemerintah Pusat pada Bulan Oktober 2015 nanti,
benar-benar terealisasi, dan tidak sampai terlambat, karena ini menyangkut
laporan pertanggungjawaban setiap desa di akhir Tahun 2015.
”Pada tahap II ini total dana kami terima sebesar Rp10 Miliar, cuma 5
desa yang belum menerima, karena mereka belum mengajukan, kami akan terus
melakukan pendampingan. Tapi saya tekankan, kepada Kepala Desa agar jangan
main-main dalam mengelola uang ini, sehingga tidak menimbulkan masalah
kedepannya,” tegas Suradnyana.
Bupati Agus Suradnyana juga mengharapkan, agar Menkeu RI mampu membantu percepatan
pembangunan di wilayah Buleleng, salah satunya dengan memberikan dana ke
Kementerian PU, dalam hal pembangunan jalan shortcut
Denpasar-Singaraja, segera terealisasi. Sehingga, percepatan pembangunan
wilayah Bulelng segera terealisasi. “Ini harus dibantu secepatnya, agar
percepatan pembangunan Buleleng, segera terwujud,” tandas Suradnyana. (DN ~
TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com