Buleleng, Dewata News.com — Sejumlah
ruangan di SMPN 2 Sawan, Buleleng, Bali terbakar, Selasa (18/08) sekitar pukul
00.00 Wita. Api dengan cepat menghanguskan ruang-ruang kelas beserta
barang-barang di dalamnya.
.
Kepala Sekolah SMPN 2 Singaraja, Ketut Ariana mengatakan, ia mendapatkan
kabar sekolahnya terbakar sesaat setelah ia pulang lembur dari sekolahnya itu. Ia
menduga api berasal dari konsleting listrik lampu pijar di ruangan Bimbingan
Konseling (BK).
”Saya kebetulan malam itu lembur dari pukul 19.00 sampai pukul 23.30
Wita. Waktu itu kami lihat lampu dari ruang BK berpijar-pijar. Kami kira
gangguan dari PLN pusat, kami biarkan dan tinggal pulang, berapa menit setelah
saya pulang dapat telepon kalau sekolahnya kebakaran, titik apinya dari
ledakan pertama di ruang BK,” ujarnya.
Ada 10 ruangan di sekolah itu yang
hangus terbakar. Di antaranya, ruang perpustakaan, ruang BK, empat kamar mandi,
ruang OSIS, ruang UKS dan gudang olahraga.
Seluruh barang-barang yang ada di dalamnya juga turut ludes dilalap api.
Mulai dari 30 unit komputer, seluruh sarana olahraga, buku-buku perpustakaan,
dokumen-dokumen di ruang BK sampai gayung di kamar mandi.
Tidak berselang lama, tiga mobil pemadam kebakaan datang ke lokasi untuk
memdamkam api.
Kepala UPT Pos Pemadam II Buleleng, Ketut Sutantra mengatakan,
setidaknya ada sembilan tangki air yang dihabiskan untuk memadamkam api. Api
baru bisa dipadamkan pukul 03.00 Wita.
”Kami melokalisir agar api tidak semakin merembet ke gedung-gedung yang
lain. Baru setelahnya kami fokus ke titik api. Ada 28 petugas yag kami
kerahkan. Ini dapat laporan kalau pagi masih keluar asap, kami ke sini lagi,”
katanya.
Siswa
Belajar Di Halaman Sekolah
Sebanyak 96 siswa harus belajar di halaman sekolah akibat kebakaran di
SMPN 2 Sawan, Buleleng, tersebut. Sebab tiga ruang kelas VII terisolir karena
sejumlah ruangan di sekelilingnya terbakar.
”Sedih sih karena nggak bisa di kelas jadi di halaman belajarnya. Nggak ada tempat duduk, nggak ada kursi, sulit untuk menulis, kan bungkuk lama-lama. Inginnya bisa segera belajar di kelas lagi,” ujar seorang siswa kelas VII J, Vivi Natalia Abrahams.
Kepala SMPN 2 Sawan, Ketut Ariana tidak memungkiri jika kebakaran mengganggu aktivitas belajar siswa di sekolahnya. Ia mengaku sedih dan berharap para siswanya tetap semangat belajar dengan keterbatasan fasilitas.
”Ada tiga kelas yang nggak bisa ditempati karena terisolir. Ada anak-anak kelas VII kami arahkan belajar di halaman. Kasihan anak-anak, saya sedih melihatnya,” ucapnya lirih.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng Ni Wayan Lugraheni
mengatakan, pihaknya langsung turun ke lokasi ketika mendapatkan informasi SMPN
2 Sawan terbakar.
Kini pihaknya telah menurunkan tim perencana dan konsultan untuk
mengetahui tingkat kerusakan bangunan yang terbakar.
Dikatakan, jika kerusakan bangunan yang terbakar tidak terlalu parah, maka pihaknya akan sekadar merenovasinya. Namun, jika kerusakan parah, maka bangunan akan dibongkar dan akan dibangun yang baru.
Sementara terkait banyaknya fasilitas yang terbakar, pihaknya akan
berusaha menganggarkan pada tahun anggaran 2016. Ia mengaku beruntung tidak ada
ruang kelas yang turut terbakar, sehingga aktivitas belajar mengajar tetap
berjalan normal.
”Begitu mendapatkan laporan, saya langsung turun melihat lokasi kebakaran waktu masih ada apinya. Saya sudah turunkan tim untuk melihat kerusakan bangunan, setelah itu baru kami putuskan apakah merenovasi atau membangun ulang. Mengenai fasilitas yang terbakar, kami akan berusaha menganggarkan tahun depan,” ujar Lugraheni. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com