Buleleng, Dewata News.Com – Kakak beradik siswi SD yang menjadi korban pencabulan Nengah Neka (59), warga Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali mengaku enggan masuk sekolah dengan alasan malu, setelah kasus pencabulan yang menimpanya dilaporkan ke polisi. Keduanya diantaranya, Kadek S (9), siswi kelas II dan Luh S (12) kelas IV SD.
”Kasus pencabulan yang menimpanya terlanjur diketahui teman-temannya. Ditambah lagi, keduanya trauma,” kata Kadisdik Buleleng Ni Wayan Lugraheni di Singaraja, Rabu (15/10).
Depresi terberat dialami sang kakak, Luh S merasa tertekan karena sebagai anak pertama semestinya bertanggung jawab. Sedangkan, adiknya, KS sudah beberapa hari ini mual-mual dan sering muntah.
"Luh S sebagai kakak merasakan tekanan berat secara medis dan psikis. Lalu adiknya beberapa hari ini mengeluh sakit dan muntah-muntah," ujar Lugraheni.(*).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com