Padi Bali
Buleleng, Dewata News.Com -- Sudah saatnya pemerintah dan para
praktisi dan pengamat pertanian duduk bersama untuk merumuskan arah pertanian
Bali ke depan. Lakar kija pertanian Bali?
Kalau tidak, anekdot di atas, kalau
orang Bali hanya untuk beli bakso saja harus jual sawah, bisa menjadi kenyataan
sehari-hari. Sementara saat ini padi bali tidak lagi ditemui, kecuali hanya
dibeberapa tempat saja. ”Beras bali, menghilang demi peningkatan produksi
pangan.”
Seiring dengan lahan yang makin berkurang, jumah petani pun terus menyusut. Bila pada tahun 203 masih terdapat 485.531 rumah tangga tani, tahun 2013 tinggal 404.507 rumah tangga tani. Lebih menyesakkan lagi, 64 persen di antaranya atau 257.181 rumah tangga merupakan petani gurem dengan penguasaan lahan kurang dari setengah hektar. Petani gurem ini sebagian besar berada di Buleleng dan Karangasem, lebih dari 150 ribu rumah tangga. (DN~TiR).--
.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com