
Buleleng (Dewata News) – Jalan yang
menghubungkan pantai ke dermaga Lovina yang belum sempat
diserahkan oleh pengelola, ketika ombak pantai Utara Bali itu tidak bersahabat,
Februari 2014 lalu menggerus betol lebat 3 x meter tanpa kerangka besi itu
jebol.
Jebolnya dermaga Lovina yang dibangun
mempersiapkan kedatangan ratusan kapal pesiar mini dalam Sail Indonesia Lovina
itu mendapat sorottan pentolan LSM Gema
Nusantara (Genus) Antonius Sanjaya Kiabeni yang langsung ke pantai Bina
Ria, Lovina, Sabtu (1/2) sore.
Ia yang getol menelusuri kasus-kasus
tindak pidana korupsi di kabupaten ujung utara Bali ini sangat menyayangkan
jebolnya ujung selatan jembatan dan mempertanyakan status dermaga tersebut.
Ketika melaporkan kasus dugaan bagi-bnagi
fess 2% di Disbudpar Buleleng ke Kepolisian Resor Buleleng, pentolan Genus uang
akrab disapa Anton ini juga menyelipkan adanya dugaan penataan daya tarik wisata Lovina dengan
nilai proyek Rp975 juta.
Sementara praktisi pariwisata Lovina juga mempertanyakan dermaga itu apakah
pernah berfungsi, karena kapal-kapal pesiar kecil sebagai peserta Sail
Indonesia tidak membutuhkan dermaga, kecuali di dermaga itu dilengkapi pipa untuk
pengisian BBM.
Karena itu, praktisi pariwisata yang sudah tidak asing dengan
kepariwisataan mancanegara dan eropah ini menilai, dibangunnya dermaga itu sebagai
sesuatu yang mubazir. ”Buktinya, dermaga yang tidak siap pakai dan belum pernah
berfungsi itu rusak. Beberapa titik lampu di dermaga, termasuk lampu penerangan
dermaga di pinggir pantai dicopot oknum tak bertanggungjawab,” ungkap pemilik
sebuah Hotel A &Family di Lovina ini. (DN - TiR).
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com