Dewata News - Buleleng
Tarik ulur rencana pembangunan Bandara Internasional Buleleng mulai menemukan titik terang dengan memilih lokasi di beberapa Desa di Kecamatan Kubutambahan. Kepastian itu diungkapkan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dalam Dialog Interaktif Obrolan Pagi di 104.6 GUNTUR FM, selasa (3/11/2013).
"Saya sudah bicarakan dengan Bapak Gubernur agar bisa memanfaatkan lahan yang sudah tidak produktif lagi, sepertinya lokasi bandara itu akan memilih wilayah di Kubutambahan," ujar Agus Suradnyana didampingi Kepala Bappeda Kabupaten Buleleng Gede Suyasa.
Seperti diberitakan Buleleng Round Up , Terungkapnya wacana pembangunan BIB yang memilih wilayah Kubutambahan itu saat menjawab pertanyaan dari penelpon terkait rencana pembuatan sirkuit balapan, "Itu sudah kita rencanakan, namun kalau kita bangun masih terbentur dengan rencana pengunaan lahan itu sebagai lokasi pembangunan bandara, jangan sampai sudah kita bangun nanti dibongkar lagi," papar Bupati Agus Suradnyana.
Disisi lain, Pemkab Buleleng atas rencana Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Propinsi Bali membangun fasilitas Bandar Udara kedua di Bali masih terbentur dengan anggaran dana, sehingga akan dilakukan upaya-upaya untuk melibatkan investor, bahkan hal itu sudah dibicarakan dengan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika.
Sebelumnya, wacana pembangunan bandara yang mencuat tersebut memunculkan dua alternative lokasi pembangunan bandara di Bali Utara, diantaranya di Desa Sumberkima Kecamatan Gerokgak dan Desa Kubutambahan Kecamatan Kubutambahan, bahkan kemudian wacana itu kembali meredup hingga mencuat informasi batalnya pembangunan bandara di Buleleng.
Rencana pembangunan Bandara Internasional Buleleng dengan memilih lokasi di Bali Utara merupakan upaya Pemerintah Pusat untuk menyeimbangkan pembangunan di Bali, demikian juga, Bandara Internasional kedua di bali sangat dibutuhkan, sebagai antisipasi meningkatnya arus kedatangan penumpang maupun barang ke Bali di masa yang akan datang, bahkan keberadaan rencana bandara itu nantinya akan memberikan imbas perkembangan perekonomian di Bali Utara.
"Saya sudah bicarakan dengan Bapak Gubernur agar bisa memanfaatkan lahan yang sudah tidak produktif lagi, sepertinya lokasi bandara itu akan memilih wilayah di Kubutambahan," ujar Agus Suradnyana didampingi Kepala Bappeda Kabupaten Buleleng Gede Suyasa.
Seperti diberitakan Buleleng Round Up , Terungkapnya wacana pembangunan BIB yang memilih wilayah Kubutambahan itu saat menjawab pertanyaan dari penelpon terkait rencana pembuatan sirkuit balapan, "Itu sudah kita rencanakan, namun kalau kita bangun masih terbentur dengan rencana pengunaan lahan itu sebagai lokasi pembangunan bandara, jangan sampai sudah kita bangun nanti dibongkar lagi," papar Bupati Agus Suradnyana.
Disisi lain, Pemkab Buleleng atas rencana Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Propinsi Bali membangun fasilitas Bandar Udara kedua di Bali masih terbentur dengan anggaran dana, sehingga akan dilakukan upaya-upaya untuk melibatkan investor, bahkan hal itu sudah dibicarakan dengan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika.
Sebelumnya, wacana pembangunan bandara yang mencuat tersebut memunculkan dua alternative lokasi pembangunan bandara di Bali Utara, diantaranya di Desa Sumberkima Kecamatan Gerokgak dan Desa Kubutambahan Kecamatan Kubutambahan, bahkan kemudian wacana itu kembali meredup hingga mencuat informasi batalnya pembangunan bandara di Buleleng.
Rencana pembangunan Bandara Internasional Buleleng dengan memilih lokasi di Bali Utara merupakan upaya Pemerintah Pusat untuk menyeimbangkan pembangunan di Bali, demikian juga, Bandara Internasional kedua di bali sangat dibutuhkan, sebagai antisipasi meningkatnya arus kedatangan penumpang maupun barang ke Bali di masa yang akan datang, bahkan keberadaan rencana bandara itu nantinya akan memberikan imbas perkembangan perekonomian di Bali Utara.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com