Ragam Perspektif Global di WCF - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

11/27/13

Ragam Perspektif Global di WCF



Dewata News - Mangapura

Hari pertama perhelatan akbar World Culture Forum (WFC) yang diselenggarakan di Bali International Convention Center (BIC), Nusa Dua, Bali memunculkan perspektif berbeda dilihat dari kacamata delegasi luar negeri.

Senada dengan pidato Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Muhammad Nuh tentang pentingnya budaya sebagai sumber pembangunan yang berkelanjutan, delegasi luar negeri termasuk pembicara kunci dari negeri berbeda, membagi perspektif mereka tentang pentingnya budaya dari segi sosial dan ekonomi.

Prof. Dr. Amartya Sen, peraih penghargaan Nobel dalam bidang ekonomi dari Harvard University di Amerika mengatakan bahwa forum internasional tentang dialog budaya seperti Forum budaya Dunia, sangat penting guna memperoleh wawasan dalam pemahaman satu budaya dibanding lainnya. “Memahami perbedaan budaya adalah salah satu cara untuk memperkuat kemampuan kita mengerti perbedaan agar hidup damai satu sama lain, dibandingkan dengan jatuh pada penggunaan kekerasan,” katanya dalam pidato kunci  pada pembukaan resmi Forum Budaya Dunia.

Ia menambahkan bahwa forum ini sangat penting untuk memfasilitasi apresiasi semua orang terhadap keragaman budaya. Seperti forum WCF juga sangat efektif untuk menggantikan konfrontasi dengan dialog dan pembicaraan. Juga hadir sebagai pembicra utama, Dr. Fareed Zakaria, jurnalis dan komentator ternama dunia, penulis banyak buku, pembawa acara andalan CNN tentang masalah luar negeri, menambahkan budaya adalah pilar yang sangat penting yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

Tentu saja, budaya berbeda tertentu merefleksikan performa ekonomi tertentu. Fareed menyebutkan bahwa kesalahpahaman tentang budaya dapat menimbulkan halangan dalam perkembangan ekonomi. Irina Bokova, direktur jendral UNESCO, gembira dengan Forum Budaya Dunia yang diorganisir oleh pemerintah Indonesia dengan sepengetahuan UNESCO. 

Ia menambahkan, UNESCO secara jelas telah memposisikan budaya sebagai penggerak pembangunan, memanfaatkan keberagaman, memperdalam akar pembangunan bagi komunitas dunia. Hari pertama Forum Budaya Dunia juga menampilkan Forum Kunci Tingkat Menteri, di mana para menteri kebudayaan dari berbagai negara menghadiri sidang. Pada sidang tersebut, semua menteri menyatakan strategi dan kebijakan budaya dalam pembangunan negara-negara yang bersangkutan.

Seperti diberitakan Suluh Bali , Di antara para menteri kebudayaan yang menhadiri sidang adalah Muhammad Nuh dari Indonesia, Cai Wu dari Republik Rakyat China, Mohamed Nazri bin Tan Sri Abdul Aziz dari Malaysia, Lana Mamkegh dari Yordania, Dato Seri Awang Haji Hazair bin Haji Abdullah dari Brunei Darussalam, Sultanbai Raev dari Republik Kyrgyztan, Elia Ravelomanatsoa dari Madagaskar, Felipe M. De Leon, Jr. dari Filipina, Maria Isabel de Jesus Ximenes dari Timor Leste, Marcelo Pedroso dari Brazil, Sam Tan dari Singapura dan Masanori Aoyagi dari Jepang.

Bertemakan “Kekuatan Budaya dalam Pembangunan yang Berkelanjutan”, Forum Budaya Dunia akan berlangsung hingga Rabu, 27 November. Forum ini dihadiri oleh perwakilan 40 negara, termasuk kepala negara, peraih penghargaan     Nobel, para menteri kebudayaan, ahli-ahli terkemuka, pembuat kebijakan senior, LSM, praktisi budaya dan pemangku kepentingan lainnya.
 

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com