Gempar Gelar Upacara Pakelem Untuk Mohon Petunjuk - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

11/4/13

Gempar Gelar Upacara Pakelem Untuk Mohon Petunjuk




Dewata News - Badung

Masyarakat Tanjung Benoa yang tergabung dalam, Gerakan Masyarakat dan Pemuda Menolak Reklamasi (Gempar) melaksanakan upacara adat Pakelem di Teluk Benoa, Minggu (3/10). Persembahyangan yang dilakukan langsung di tengah laut Teluk Benoa tersebut merupakan upaya masyarakat untuk meminta restu dan petujuk secara Niskala.

Seperti diberitakan Sunari Dewata , Koordinator Gempar Made Wijaya menyatakan, bahwa prosesi tersebut dilakukan untuk memohon petunjuk dari Ida Batara yang berstana di Tanjung Benoa. Selain itu, prosesi ini juga menegaskan, bahwa Tanjung Benoa adalah kawasan yang sakral.

Pria yang akrab dipanggil Yonda ini  menilai, mimpi untuk membangun Bali seperti negara yang lain hanya sebuah angan-angan. Seharusnya, yang lebih ditingkatkan adalah kelestariam dan peran Budaya dalam masyarakatnya. “Jika angan-angan yang menginginkan Bali seperti Singapure, saya sangat menyayangkan. Dari Bali ini, Budayanya yang harus ditingkatkan”, katanya seraya memohon agar Reklamasi dibatalkan.

Hal senada diungkapkan ketua Sabha Desa Tanjung Benoa, Wayan Dibia Adnyana. “Persembahyangan tersebut dilaksanakan untuk introspesi diri didesa Pekraman Tanjung Benoa. Kami besok juga akan bertemu dengan lembaga tertinggi Desa Pekraman, yakni Tulad Kerta. Untuk meminta restu dan bimbingan kepada beliau, dibagaimakan Teluk Benoa ini,” ujarnya usai prosesi persembahyangan.

Dibia mengaku jika dari hasil pertemuan nantinya tetap menolak, maka sikap dari Sabha desa dan komponen masyarakat pun akan menolaknya. Lanjutnya, ia juga menganggap seorang Bendesa yang tidak menaati awig-awig agar bersedia mundur dari jabatannya. “Dan kalau krama desa merasa Kecuntakaan (kotor) dengan awig-awig, agar berkenaan mereka mundur,” pungkas Dibia.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com