Sisi Lain Desa Bungkulan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/18/13

Sisi Lain Desa Bungkulan

Image : ist


Dewata News - Buleleng

Hampir seluruh masyarakat Buleleng pasti tau desa yang satu ini , namun kebanyakan mereka melihatnya dari sisi negatif . Memang tak bisa kita pungkiri bahwa desa Bungkulan lebih dikenal karena Pekereja Seks Komersial (PSK) nya . Dulu sempat timbul sebuah Wacana lokalisasi bagi Pekerja Seks Komersil (PSK) yang bergulir mandapat dukungan sejumlah warga di Bali Utara.

Bahkan sejumlah aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Buleleng mengusulkan Kawasan Bungkulan dijadikan areal lokalisasi. Bahkan Kawasan Bungkulan yang diusulkan sebagai lokalisasi juga mendapat dukungan warga di Desa Bungkulan, seperti diungkapkan Tokoh Masyarakat Made Sumardana, dimana dengan lokalisasi akan mempermudah semua permasalahan . Kawasan Bungkulan yang dikenal dengan tempat mangkalnya para PSK di Buleleng merupakan sumber kehidupan warga setempat. Bahkan, setiap harinya perputaran uang di wilayah tersebut telah meningkatkan kesejahteraan warga. Namun pernahkan anda berpikiran mengenai Desa Bungkulan dari sisi yang lainnya ?

Untuk diketahui Desa Bungkulan jaman dahulu merupakan daerah belantara, daerah ini merupakan wilayah kekuasaan Jro Pasek Menyali, sedangkan disebelah timur Tukad Aya/Desa Kubutambahan menjadi wilayah kekuasaan Jro Pasek Bulian.

Bermula dari kedatangan I Gusti Ngurah Tambahan ke Bulian, beliau berasal dari Desa Tambahan Bangli, Pada saat kedatangan I Gusti Ngurah Tambahan diwilayah Bulian, wilayah tersebut terganggu keamannya Pasek Bulian mohon bantuan kepala I Gusti Ngurah Tambahan untuk memulihkan keamanan diwilayah tersebut. Berkat kesaktian I Gusti Ngurah Tambahan dan sebilah keris pusakanya yang bernama KI BAAN KAU, keamanan wilayah tersebut pulih kembali. Atas jasanya kemudian Jro Pasek Bulian memberikan tempat tinggal tetap kepada I Gusti Ngurah Tambahan yaitu ditepi siring kauh wilayah Bulian. Disanalah I Gusti Ngurah Tambahan mulai membuka lahan persawahan

Setelah peristiwa tersebut, datanglah Jro Pasek Menyali yang berkuasa disebelah Barat tukad aya, menghadap kepada Jro Pasek Bulian. Pasek menyali memaparkan maksud kedatangannya bahwa seorang Denawa yang disebut Menaru sering mengganggu ketentraman penduduk, terutama pada waktu diadakan upacara ngusuba desa, dimana penari rejang paling akhir sering diculik/dilarikan oleh I Menaru sehungga upacara menjadi terganggu dan masyarakat ketakutan.

Pasek Bulian kemudian menunjukan orang yang mungkin bisa membantu memulihkan keamanan Pasek Menyali yaitu I Gusti Ngurah Tambahan setelah mendapatkan kesepakatan dan kesanggupan dari I Gusti Ngurah Tambahan, lalu I Gusti Ngurah Tambahan beserta pengikutnya datang untuk menyelidiki keadaan wilayah pasek menyali. Berkat kedigjayaan beliau akhirnya diketahuilah tempat tinggalnya I Menaru yaitu GOA BATU MEJAN, daerah ini merupakan daerah perbatasan Jagaraga, Girimas sekarang (dahulu sangsit) dan Bungkulan. Dengan keris pusakanya yang bernama KI BAAN KAU I menaru dapat ditaklukan karena jasa beliau, maka Jro Pasek Menyali memberikan hadiah tanah/wilayah disebelah barat tukad aya.

Dengan didapatkannya hadiah dari Jro Pasek Bulian dan Jro Pasek Menyali yang wilayahnya sebagian disebelah timur Tukad Aya. Sebagian lagi disebelah barat Tukad Aya, maka I Gusti Ngurah Tambahan menyatukan kedua wilayah tersebut menjadi satu (abungkul) yang disebut Bungkulan yang kita warisi sampai sekarang. Di samping itu nama bungkulan identik dengan bulian, untuk mengenang jasa Jro Pasek Bulian kepada I Gusti Ngurah Tambahan. Setelah Desa Bungkulan terbentuk Pura Pasek milik jro Pasek Menyali dijadikan Pura Desa Bungkulan, keris Pusaka I Gusti Ngurah Tambahan sampai sekarang masih tersimpan di dusun Jro Gusti Bungkulan.

1 comment:

  1. Maap dewatanews itu foto cover desa bungkulan karya siapa ya? Kyknya kenal hehe

    ReplyDelete

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com