Pastika Rencanakan Kembali Bangun JDP

Dewata News - Denpasar

Seusai menggelar Rapat Paripurna di Gedung DPRD Bali, Senin 21 Oktober 2013, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menjelaskan, pihaknya sangat menyutujui adanya 10 program prioritas. “10 program prioritas itu saya sangat setuju, oleh karena itu anggaran dan sebagainya harus disusun mengarah kesitu,” katanya.

Seprti diberitakan Suluh Bali , Pastika juga menyampaikan dalam kesempatan ini dirinya mendengarkan pandangan dari pada wakil Fraksi-fraksi dan akan dilanjutkan dengan rapat gabungan yang kemudian kembali rapat bersama Fraksi-fraksi sampai dengan menyusun suatu APBD.  “Masukan yang tadi bagus semua, saya pikir banyak hal yang kita bisa akomodasi dari situ,” ucapnya.

Mengenai devisit yang dikritik Mangku Pastika mengatakan, “Dimana-mana terjadi devisit, penyusunan APBN juga begitu, dengan perhitungan, yang penting kita tidak hutang, tidak minjam untuk mendanai devisit itu. Itu yang paling penting, jadi jangan dipikir devisit terus kita hutang,” tegasnya.

Mengenai SILPA Pastika juga menjelaskan, “SILPA itu seperti contoh, simpanan saya dirumah sekarang 10 juta, sekarang dihitung-hitung sampai akhir tahun kira-kira masih ada 10 juta, itu yang namanya SILVA. Kemudian sudah dihitung-hitung sehingga jadi lebih, itu karena banyak sebabnya, mulai dari pendapatan kita naik, pengeluaran kita sedikit, karena ada beberapa program yang tidak jadi dilaksanakan maka dari itu ada sisa,” jelasnya.

Mengapa SILPA itu besar, kata Pastika, ini dikarenakan ada beberapa pembangunan yang tidak jadi dilaksanakan, “Seperti pembangunan Rumah Sakit yang tahun ini tidak jadi dibangun karena perijinan yang lambat dan uangnya 200 milyar, dan seperti tahun lalu sudah ada anggaran untuk Pendidikan Sekolah Rintisan Bertarap Internasional (SRBI), tetapi dikarenakan ada keputusan MK maka anggaran tersebut dicabut,” tegas Pastika.

Disini Mangku Pastika juga memparkan mengenai Pembangunan Iprastruktur, yang salah satunya monorel yang direncanakan dibuat keliling Bali tetapi Pastika mengatakan masih dalam hitung-hitungan, dikarenakan akan membangun jalan tol antara Kuta, Soka, bahkan sampai ke Pekutatan, dan dibuat diatas laut.

Pastika juga menyakinkan, berdasarkan pengalaman yang sudah berhasil membangun jalan diatas perairan, Ia menyimpulkan, “Kalau mau buat jalan dari Kuta ke Soka saja itu berapa tanah yang mesti dibebaskan, belum harganya lagi kan gila, terus nanti kalau kita buat jalan berapa lagi alih fungsi lahan, nah berdasarkan pengalaman itu kenapa tidak kita buat jalan diatas laut,” tegasnya.