KPUD Badung, Incumbent Tertulis Swasta - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/18/13

KPUD Badung, Incumbent Tertulis Swasta



Dewata News - Denpasar

Komisioner KPUD kabupaten/kota di Bali periode 2013-2018, kecuali KPUD Klungkung telah dilantik dengan formasi baru, Rabu (16/10) di Denpasar, setelah melewati proses seleksi yang cukup panjang. Ada yang merupakan wajah baru (new comer) dan ada pula yang merupakan petahana (incumbent).

Menariknya, berdasarkan pengumuman yang dipasang di www.kpud-baliprov.go.id dalam perangkingan di KPUD Badung hanya ada dua petahana, seperti dikutip dari kantor berita Antara : Masih adanya “wajah” lama anggota KPU kabupaten/kota periode lima tahun ke depan terlihat dari jajaran penyelenggara pemilu di Kota Denpasar, Buleleng, Tabanan, Bangli, Karangasem dan Gianyar. Sedangkan di Kabupaten Badung, calon yang berstatus petahana justru mendapat urutan keenam (I Gusti Ngurah Agung Eka Darmadi) dan urutan kedelapan ( I Made Suarta).

Saat ditelusuri “menghilangnya” satu incumbent di kabupaten Badung, ternyata karena data yang muncul berupa scaning dari berita acara perangkingan yang dilakukan KPUD Bali yang ditandatangani lima komisioner yang terdiri dari Dewa Raka Wiarsa Sandi, Ni Putu Ayu Winariati, Ni Wayan Widhiastini, I Wayan Jondra dan Kadek Wirathi. Pada daftar Komisioner KPUD Badung, nama Agung Gede Raka Nakula, SH,MH tertulis pekerjaan “Swasta”. Sementara semua incumbent menulis pekerjaan mereka sebagai anggota KPUD. Begitu juga dalam pengumuman 15 besar KPUD Badung, dalam kolom pekerjaan Nakula sebagai Swasta.

Berita yang serupa juga ada di harian Nusa terbitan, Rabu 16 Oktober 2013 yang menyebut tidak ada satupun incumbent di KPUD Badung.

Menurut Ketua KPUD Bali Dewa Raka Wiarsa yang dihubungi www.suluhbali.co lewat telepon, mengakui Agung Nakula, SH, MH adalah incumbent. Dan diakui pula oleh Raka bahwa pihaknya memang mengumumkan nama-nama di website KPU Bali, “Tetapi analisis siapa yang incumbent siapa dan siapa yang new comer sebagaimana dimuat di media dimaksud tidak dari KPU Bali,” ujarnya pada SMS.

Sementara itu dikutip dari kantor berita Antara edisi Rabu (16/10), Raka Sandi mengatakan, “Mekanisme yang digunakan dalam pleno semalam yakni setiap anggota KPU Provinsi Bali mengajukan lima nama dari peserta KPU kabupaten/kota yang berdasarkan hasil uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) mendapatkan nilai terbaik. Selanjutnya nama-nama tersebut ditabulasi.”

Raka Sandi mengatakan, setiap anggota KPU Bali tentu dalam mengajukan lima nama sudah mempertimbangkan hasil tes dan juga faktor kesiapan dari setiap calon anggota KPU kabupaten/kota dalam menjalankan tahapan pemilu setelah mereka dilantik.

“Yang jelas, setiap mekanisme penilaian kami lakukan secara transparan. Meskipun faktor kesinambungan menjadi salah satu dasar pertimbangan perankingan, tetapi jika sejak awal calon petahana sudah tidak lolos seperti di Kabupaten Jembrana, ya tentu saja KPU kabupaten diisi semuanya oleh wajah baru,” ucapnya sembari menyebut rapat pleno berlangsung hingga lebih dari tiga jam tersebut.

Berikut ini disampaikan nama-nama calon anggota KPU dari setiap kabupaten/kota yang mendapat ranking lima teratas yang dilantik oleh KPU Bali.

1. Kota Denpasar: Ni Made Bakti (petahana), I Gede Jhon Darmawan (petahana), I Made Raka Suwarna, I Gusti Ngurah Agung Darmayuda, danI Wayan Arsa Jaya.

2. Kabupaten Badung: I Wayan Artana Dana, Ni Luh Nesia Padma Gandi, Anak Agung Gede Raka Nakula, I Wayan Semara Cipta, dan I Nyoman Sukataya.

3. Kabupaten Tabanan: Luh Darayoni (petahana), Luh Made Sunadi, I Gede Putu Subawa, I Ketut Narta (petahana), dan I Wayan Sutama.

4. Kabupaten Jembrana: I Gusti Ngurah Agus Darmasanjaya, I Ketut Rahayu Tantrawan, I Ketut Gde Tangkas Sudiantara, I Nengah Suardana, dan I Putu Eka Sutamarbawa.

5. Kabupaten Buleleng: Nyoman Gede Cakra Budaya, Ni Luh Putu Sri Widyastini (petahana), Gede Suardana, I Made Seriyasa, dan Gede Sutrawan.

6. Kabupaten Bangli: I Gede Ariana, Putu Ariyanti Suningsih, I Dewa Agung Gede Lidartawan (petahana), Putu Gede Pertama Pujawan, dan Gde P Roy Suparman.

7. Kabupaten Karangasem: Putu Deasy Natalia, Diana Devi (petahana), I Gede Krisna Adi Widana, Ngurah Gede Maharjana, dan I Made Arnawa (petahana).

8. Kabupaten Gianyar: I Putu Agus Tirtasuguna, Ngakan Nyoman Oka Sudaryana (petahana), AA Istri Agung Darmawati, AA Gede Putra (petahana), dan Ni Luh Putu Reika Christyanti.

Komisioner Made atau Wayan?

Sementara simpang siur nama terjadi pada nama komisioner KPUD Bali Widhiastini. Ada disebut sebagai Ni Wayan (anak pertama dalam sistem kekeluargaan Bali) dan pada pemberitaan lainnya disebut Ni Made (anak kedua dalam sistem kekeluargaan Bali).

Pada pengumuman di KPU Pusat dan bertandatangan adalah ketua KPU Husni Kamil Malik, 21 September 2013, dalam perangkingan itu tertera nama Widhiastini Ni Made, Dr.S.Sos.M.Si. sehingga berita di media massa di Bali disebut salah satu anggota KPUD Bali periode 2013-2018 adalah Ni Made Widhiastini.

Sedangkan pada penandatanganan hasil perangkingan KPUD kabupaten/kota tertera nama Dr.Ni Wayan Widhiastini, S.Sos.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com