Perangi Berita Hoax, Jadilah Netizen Cerdas - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

2/19/17

Perangi Berita Hoax, Jadilah Netizen Cerdas


Denpasar, Dewata News. Com - Banyaknya beredar informasi-informasi hoax di media sosial sudah sangat meresahkan berbagai pihak. Banyak pihak merasa dirugikan, bahkan menjadi korban adanya informasi-informasi hoax atau informasi-informasi bohong ini, termasuk Pemerintah Provinsi Bali. Hal ini disampaikan Kepala Seksi Pengelolaan Opini Publik, Bidang Komunikasi Publik Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Bali,  I Putu Sundika, saat berorasi di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Minggu, (19/2).

Labih lanjut pihaknya meminta kepada masyarakat khususnya kalangan muda agar lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi. Jangan buru-buru dalam memberikan kesukaan pada suatu status, bahkan menyebarkannya tanpa terlebih dahulu mengecek kebenarannya. 

“Tunggu dulu ya, cari referensi dulu di Google atau dimana, kemudian kita pikirkan dulu dampaknya bagi orang lain, baru kita melakukan komen atau ‘share’ informasi,” ujarnya.

Terkait dengan informasi, hoax juga merupakan informasi namun tidak valid dan  tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pemprov Bali melalui Diskominfo dan Statistik Provinsi Bali mengajak masyarakat menggunakan layanan PPID Provinsi Bali untuk mendapatkan informasi yang valid. PPID Provinsi Bali dibuat sebagai bentuk komitmen Pemprov Bali dalam rangka keterbukaan informasi publik. Dapat digunakan masyarakat yang membutuhkan informasi akurat dan valid, melalui website ppid.baliprov.go.id atau bisa datang langsung ke PPID Provinsi Bali.

Sundika juga mengajak masyarakat ikut memerangi hoax dengan memperkenalkan #SayaNetizenCerdas. Hal ini perlu dilakukan di setiap status agar siapa saja yang membaca agar tergugah dan berfikir kembali sebagai pengguna teknologi bukan hanya bisa menggunakannya namun harus bijak dan cerdas dalam menggunakan teknologi itu. Sehingga diharapkan dalam menggunakan teknologi akan merasa nyaman, tidak menganggu orang lain dengan hal-hal yang tidak akurat.

Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan mengadakan diskusi Literasi Media dengan mendatangkan narasumber dari Cyber Crime Polda Bali dan Psikolog untuk mensosialisasikan UU ITE. Acara ini nantinya akan menyasar generasi muda dengan harapan dapat menjadi agen informasi dan menyebarkannya di lingkungannya.

Sementara itu Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia Provinsi Bali, Cok Agung Gede Adnyana, mengajak masyakat untuk ikut dalam membangun kesehatan di Bali dengan gaya hidup bersih dan sehat.  Perilaku hidup sehat harus dimulai dari diri sendiri, kesadaran sendiri, kemudian perilaku keluarga dan perilaku masyarakat. 

Perilaku itu harus berkelanjutan, dalam kehidupan sehari-hari. Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi menjadi donor darah. Megahnya fasilitas rumah sakit harus didukung dengan donor darah agar pasien yang membutuhkan dapat dibantu dengan baik. Dengan perilaku hidup sehat kita membangun hidup sehat dan donor darah menjadi gaya hidup kita.

Di bagian lain, Pande Kadek Krisna Yoga Mahaputra, Bendahara KSPAN SMAN 2 Denpasar dalam orasinya menyoroti permasalahan pergaulan bebas. Usia remaja merupakan masa transisi antara usia anak-anak menuju kedewasaan. Sehingga pada usia ini sangat rentan terhadap pengaruh-pengaruh dari lingkungan sekitar. Untuk itu Krisna mengajak para remaja untuk menjauhi pergaulan bebas, seperti narkoba, seks bebas, dan bentuk pergaulan bebas lainnya. Dan mengajak keluarga untuk kembali menjadi wadah dalam pembentukan moral dan mental bagi anak. Pada kesempatan tersebut, dimeriahkan penampilan pembacaan puisi oleh tim KSPAN dan persembahan tarian oleh Re'Dance yang beranggotakan Ellen, Puput, Ica, Tiwi, dan Denfa.

Tidak kalah serunya, Made Ayu Kirana Astra, dari SMAN 3 Denpasar juga berorasi berbagai permasalahan remaja. Kenakalan remaja terkadang berlebihan, seperti dalam membuat status yang tidak seharusnya dipublikasikan, seperti memamerkan sesuatu miliknya, menyebarkan foto-foto pacaran dan sebagainya. Sebagai generasi muda yang produktif harus bisa memilah mana yang produktif. Generasi muda harus bisa berfikir kewirausahaan, hal ini sudah dilakukan oleh siswa-siswi SMAN 3 Denpasar. Expo yang telah dilakukan pada Januari lalu dimana masing-masing siswa membentuk kelompok untuk membuat produk kewirausahaan, seperti kotak pensil, bantal, makanan ringan, ataupun kreatifitas lainnya. Kewirausahaan sebagai wadah mengisi diri sehingga remaja muda tidak mengikuti hal-hal negatif.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com