Gede Pitana: Kembangkan Buleleng Jadi Destinasi Wisata 5 Tahun Kedepan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

8/5/15

Gede Pitana: Kembangkan Buleleng Jadi Destinasi Wisata 5 Tahun Kedepan


Buleleng, Dewata News. Com — Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Prof I Gede Pitana mengatakan, dengan berbagai potensi yang dimiliki kabupaten di belahan Utara Bali ini, ternyata kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kabupaten Buleleng sangat minim.

     Karena itu, kata Prof.I Gede Pitana, Kemenpar akan mengembangkan Buleleng sebagai sebuah destinasi wisata yang dibangun langsung oleh Kemenpar dalam lima tahun kedepan.. Sebab di Provinsi Bali, dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang langsung selama tahun 2014 mencapai sekitar 3,7 juta orang, wisman datang tidak langsung 3 juta serta wisatawan domestic 6 juta orang itu, ternyata hanya  291.000 orang wisatawan atau 7,7% yang mengunjungi Buleleng.

     ”Adanya kunjungan wisman ke Bali selama ini sudah mampu membuka lapangan kerja dan sebagian untuk mengentaskan kemiskinan di Bali, termasuk Buleleng. Namun, dari data kunjungan wisman ke Buleleng yang masih kecil dibanding potensi kepariwisataan yang besar, sehingga Kementerian Pariwisata sepakat untuk memberikan perhatian terhadap destinasi pariwisata Buleleng lima tahun ke depan,” kata Prof. Gede Pitana mewakili Menpar Arief Yahya sesaat membuka Buleleng Festival (Bulfest) III Tahun 2015 di Singaraja, Selasa (04/08) sore.


       Menjawab keluhan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, terkait pembangunan Bandara Internasional Buleleng serta jalan cepat Denpasar-Singaraja, Prof. Pitana yang mengaku Buldog (Buleleng Dogen) karena sejak pendidikan SD hingga SMA di Singaraja menjelaskan, bahwa Menpar sudah bersurat kepada Menteri Perhubungan tentang percepatan pembangunan Bandara Internasional Buleleng dari 19 bandara yang dibangun di Indonesia.

     ”Kami di Kemenpar dengan Kementerian Pekerjaan Umum, sudah sepakat membangun jalan poros Denpasar-Singaraja. Kami harap infrastruktur baru ini meningkatkan kunjungan wisata ke Buleleng, sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi yang setara dengan daerah lain di Pulau Bali, utamanya di Bali Selatan," ujar Pitana.

     Menyinggung pelaksanaan Bulfest bernuansa seni budaya yang sudah rutin diselenggarakan hingga ketiga kalinya tahun 2015 ini, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar Prof. I Gede Pitana memberikan apresiasi karena tidak semua daerah kabupaten mampu menggelar kegiatan yang bernuansa seni budaya seperti ini. Terlebih seni budaya Buleleng memiliki karakter khas beda dengan daerah Bali Selatan.

    ”Terlebih lagi, Buleleng mempunyai jiwa progresif dalam menerima budaya luar tanpa meninggalkan jati diri. Dan itu terbukti, Buleleng banyak melahirkan seniman sastra, seniman tari maupun seniman lainnya denga karakteristik beda,” paparnya membanggakan seni budaya Buleleng.


      Sebelumnya  Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dalam sambutannya mengungkapkan, selama ini pertumbuhan dunia pariwisata di Buleleng sangat lambat. Akses jalan menuju Buleleng yang berkelok-kelok, dianggap kurang menguntungkan dan sering dikeluhkan para wisatawan ketika berkunjung ke Buleleng.

    ”Ajang Buleleng Festival ini, kami harap bisa menjaga eksistensi potensi berkesenian dan potensi industri, mikro kecil dan menengah," ujar Agus Suradnyana.

    Pembukaan Buleleng Festival Tahun 2015, yang dipusatkan di Tugu Singa Ambara Raja, sore itu diawali dengan parade sebanyak 20 sekaa gong kebyar dari sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Buleleng, berbarengan dengan ngoncang massal dari 10 sekaa.
   
    Pembukaan Buleleng Festival, dihadiri oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Provinsi Bali serta Kabupaten Buleleng, Anggota DPRD Bali dari daerah pemilihan Kabupaten Buleleng, di samping Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharam.

     Menurut Ketua Panitia yang Kadisbudpar Buleleng, Gede Suyasa, parade gong kebyar massal dipilih sebagai ikon pembukaan Buleleng Festival 2015, untuk memperingati satu abad kejayaan seni gong kebyar, yang lahir di Kabupaten Buleleng. Terlebih pada tahun 2015 ini, Buleleng Festival mengangkat tema "Gurnitaning Denbukit" atau "Gemuruh Musik Buleleng".


     Dalam parade gong kebyar itu, seluruh sekaa gong memainkan tabuh secara bersamaan. Sebuah hal yang baru dalam kesenian gong kebyar. Selama ini belum pernah ada 20 sekaa gong kebyar yang memainkan sebuah tabuh secara bersama-sama. Kesenian gong kebyar biasanya dimainkan secara bergantian oleh dua sekaa, atau yang dikenal dengan gong kebyar mebarung.

    Puluhan sekaa gong kebyar itu, membawakan dua buah tabuh kebyar asli Buleleng mengiringi Tari Teruna Jaya yang menjadi maskot kesenian Buleleng Dangin Enjung, serta tabuh Tari Wiranjaya yang menjadi ikon kesenian Buleleng Dauh Enjung.

    "Masa kejayaan gong kebyar, menurut hasil riset para pakar menyatakan, bahwa gong kebyar itu lahir di Kabupaten Buleleng kurang lebih satu abad yang lalu. Sekarang gong kebyar telah menjadi bagian seni musik tradisional yang berkembang di Bali, bahkan sudah mendunia," ungkap Ketua Panitia Buleleng Festival. Gede Suyasa.

    Selain dibuka dengan parade gong kebyar massal, dan parade sepuluh sekaa ngoncang missal, Bulfest III-2015 sore itu juga parade baleganjur ngelawang, serta tari kembang deeng massal.

     Buleleng Festival 2015, akan berlangsung hingga Sabtu (08/08) mendatang. Kegiatan Buleleng Festival menampilkan 84 sekaa, sanggar seni serta komunitas seni, yang menampilkan seni tradisional, kontemporer dan modern. Selain itu ada 90 jenis menu kuliner khas Buleleng yang ditampilkan selama Buleleng Festival. (DN ~TiR).

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com