Perawatan 4 Orang PDP Dipindahkan ke RS Pratama Giri Emas

Buleleng, dewatanews.com - Setelah melengkapi sejumlah peralatan medis, sarana dan prasarana lainnya, untuk penanganan pasien Covid-19, Rumah Sakit Giri Emas, Kecamatan Sawan siap dioperasikan. Pemerintah Kabupaten Buleleng, mengunakan RS Pratama Giri Emas, sebagai rumah sakit khusus penanganan Covid-19 sebagai pendamping RSUD Buleleng, yang telah menjadi rumah sakit rujukan. RS Pratama, sebelumya telah dioperasikan untuk karantina bagi 16 Orang Dalam Pemantauan yang telah dipulangkan pada hari Minggu (29/03) lalu.

Mulai Rabu (01/04) Rumah Sakit Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan, telah digunakan untuk merawat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang semula menjalani perawatan di RSUD Buleleng. Pemindahan PDP dilakuka  para Rabu sore, sekitar pukul 17.00 Wita. Jumlah PDP yang dipindahkan sebanyak 4 orang. PDP yang dipindahkan yaitu PDP 3, PDP 6, PDP 7 dan PDP 8. Pemindahan dilakukan dengan mengunakan 2 ambulan milik RSUD Buleleng.

Proses pemindahan PDP dari RSUD Buleleng ke RS Pratama Giri Emas, dibenarkan oleh Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd memberikan keterangan pers mengenai perkembangan penanganan Covid-19 Buleleng menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meeting dari ruang kerjanya, Rabu (1/4).

“Bapak Bupati telah memerintahkan Dirut RSUD Buleleng untuk melakukan pemindahan PDP ke RS Pratama Giri Emas. Saya juga sudah  berkoordinasi dengan Kadinkes, dari hasil uji yang telah dilakukan telah dinyatakan siap, dan hari ini semuanya, empat orang PDP telah dipindahkan ke RS Pratama Giri Emas” Ungkap Suyasa . 

Proses pemindahan PDP harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak meningkat penyebaran bawah Covid-19. Semua protap penanganan medis harus dijalankan dengan baik. Pemindahan ini dilakukan untuk lebih memfokuskan perawatan yang dapat dilakukan kepada PDP dan dapat segera sembuh. 

Suyasa juga menyampaikan bahwa kondisi ke 4 PDP dalam keadaan yang cukup baik “Secara umum kondisinya cukup baik, PDP 3 dan PDP 6 yang sudah tidak memiliki keluhan dan menunggu hasil laboratorium dari Surabaya serta PDP 7 dan PDP 8 dengan keluhan sakit tenggorokan” Imbuhnya

Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Buleleng berjumlah 4 orang. Orang Tanpa Gejala (OTG) berjumlah 444 orang dengan rincian pekerja kapal pesiar 381 orang, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) lainnya 37 orang, Warga Negara Asing (WNA) lima orang, pulang dari luar negeri sembilan orang dan orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia sebanyak enam orang. (DN - KOP)