Dewa Indra Konfirmasi Penambahan 9 Orang Positif Covid-19 di Bali - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

3/30/20

Dewa Indra Konfirmasi Penambahan 9 Orang Positif Covid-19 di Bali


Denpasar, dewatanews.com - Ketua Satgas Penanggulangan Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan perkembangan Penanggulangan Virus Disease Corona (Covid-19) di Provinsi Bali pada Senin (30/3) sore di Denpasar.

Disampaikan Dewa Indra, sampai dengan saat ini kasus Pasien Dalam Pengawasan berjumlah  146 orang (tambahan 5 orang terdiri dari 5 WNI ). Dari 146 sampel yang telah diuji, telah keluar hasil sampel 109 orang yaitu 90 orang negatif dan 19 orang positif yang berarti terdapat tambahan 9 orang positif hari ini (1 WNA dan 8 orang WNI). Dari 8 orang WNI tersebut 3 orang merupakan kasus positif akibat transmisi lokal sedangkan 5 orang penularan dari luar Bali. Dewa Indra juga menyampaikan dari hasil perawatan dinyatakan 2 (dua) orang telah sembuh dan dalam persiapan untuk pulang.

Dengan adanya transmisi lokal ini yang merupakan orang Bali asli maka Satgas Covid19 Bali dikatakan Dewa Indra sedang menyiapkan peta pesebaran kasus di Bali. Karena menurut Dewa Indra, tolok ukur dari pembuatan peta pesebaran adalah terjadinya transmisi lokal.

Untuk itu, Dewa Indra menghimbau kepada seluruh masyarakat Bali, untuk tetap waspada bahkan meningkatkan kewaspadaanya karena penyebaran covid-19 menunjukan tren peningkatan di tingkat nasional. 

"Covid-19 bukan sesuatu yang ditanggapi dengan remeh, tetapi harus dengan kewaspadaan yang tinggi. Masyarakat juga kami minta untuk terus mengikuti ajakan dan himbauan pemerintah untuk menjaga jarak satu dengan lainnya, untuk mengurangi interaksi fisik dan mengurangi aktivitas-aktivitas di luar rumah," ujarnya.

Pada kesempatan ini, Dewa Indra menyampaikan beberapa kebijakan yang telah diambil Gubernur Bali sebagai langkah penanggulangan Covid-19 di Provinsi Bali diantaranya Keputusan Gubernur Bali Nomor 270/04-G/HK/2020 bahwa Provinsi Bali meningkatan satus siaga darurat menjadi tanggap darurat bencana wabah penyakit akibat virus corona -19.

Sekain itu juga Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 730/7835/MP/BKD bahwa pelaksanaan masa pelaksanaan bekerja bagi ASN di rumah/tempat tinggal diperpanjang sampai dengan 21 April 2020 dan akan dievaluasi menyesuaikan perkembangan situasi di pusat dan di daerah. Hal ini terkait dengan pencegahan penyebaran corona virus disease (covid-19) di lingkungan pemerintah provinsi Bali.

Tak hanya itu, Gubernur Bali Wayan Koster juga telah bersurat kepada Menteri Perhubungan RI dengan Nomor 551/2500/dishub tentang penguatan pengawasan pelabuhan akses provinsi Bali. Upaya memperketat pengawasan dilakukan pada pelabuhan penyeberangan Ketapang, Gilimanuk, Padangbai, pelabuhan Benoa, dan Lombok Barat. 

"Dalam surat tersebut ditegaskan untuk dilakukan pembatasan lalu lintas untuk keluar masuk wilayah Bali, yang diperbolehkan untuk masuk hanya kepentingan mendesak seperti angkutan logistik, keperluan penanganan kesehatan, penanganan keamanan, dan tugas resmi dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Gubernur Bali telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah yang ada di Jawa Timur dan NTB yang merupakan tetangga dari Pulau Bali, untuk memberlakukan aturan tersebut dan memperketat arus lalu lintas yang masuk ke Bali. Selain itu Gubernur Bali juga sudah melakukan koordinasi dengan petugas di Pelabuhan Lembar dan Ketapang terhadap penerapan surat tersebut," ungkapnya.

Selain itu Gubernur bersama Majelis Desa Adat Provinsi Bali telah membuat Keputusan Bersama Nomor: 472/1571/PPDA/DPMA Nomor: 05/SK/MDA-Prov Bali/III/2020, tentang PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS GOTONG ROYONG PENCEGAHAN COVID-19 BERBASIS DESA ADAT DI BALI. 

"Sehingga Desa Adat dapat membentuk satgas dengan melibatkan Yowana serta pihak terkait seperti Banbinsa untuk melakuka upaya-upaya pencegahan penyebaran virus corona tersebut termasuk melakukan sosialisasi serta edukasi terhadap masyarakat sebagaimana yang telah Diatur dalam surat Keputusan tersebut," terangnya.

Pemprov Bali dikatakan Dewa Indra  juga terus melakukan penguatan pada ketersediaan logistik, dimana hari ini sebanyak 8000 pcs alat rapid test kembali didatagkan dan 1000 pcs tambahan APD. Alat rapid test akan difokuskan terlebih dahulu bagi kelompok-kelompok yang beresiko terpapar virus covid19, seperti para medis yang menangani PDP, petugas yang melakukan screaning dilapangan, tim survailance serta kelompok berisiko lainnya. 

"Memperkuat ketersediaan logistik, hari ini pemprov bali dan satgas mendatangkan lagi rapid test sebanyak 8000 pcs utk digunakan pada kelompok2 yg beresiko padapara medis yg menangani pdp, yg melakukan screening di bandara. Dan tim survailance. APD utk ttbaga medis dan para medis hr ini kami dapat tanbaha 1000 pcs," jelasnya.

Terkait pemberitan Hanya KTP Bali yng bisa masuk pelabuhan, maka Ketua Satgas Dewa Indra menekankan tidak ada unsur sara dalam penerapan aturan tersebut, dimana pengetatan dan pembatasan arus lalu lintas antar pulau dan provinsi juga telah dilakukan oleh daerah lain, maka hal itu juga dilakukan oleh pemerintah provinsi bali. 

"Terkait dengan santri yang masuk ke Bali td malam. Maka Dewa Indra menegaskan bahwa santri tersebut adalah santri asal bali yang mengikuti pesantren di luar bali, karena sekarang pesantrennya menerapkan WFH maka santri tersebut dipulangkan. Untuk mengantisipasi hal itu maka satgas telah berkoordinasi dengan petugas pelabuhan untuk menerapkam SOP yang ada antara lain pengecekan suhu tubuh serta lainnya," imbuhnya.

Dewa Indra menghimbau kepada warga masyarakat yang baru pulang dari luar negeri dan dari luar daerah untuk melaksanakan karantina mandiri/isolasi diri sendiri di rumah masing-masing minimal 14 hari dengan menerapkan protokol  isolasi diri sendiri dengan penuh disiplin dan tanggung jawab untuk keselamatan masyarakat.

"Dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang, meyakini bahwa Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota), segenap unsur TNI, Polri dan instansi-instansi lainnya sedang bekerjasama, sedang bergotong royong melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19," tutupnya. (DN - NgR)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com