Bagus Askara : Peran Guru Sangat Penting Dalam Membangun Karakter Siswa

Denpasar, Dewata News. Com - Di jaman sekarang ini, banyak generasi muda yang salah pergaulan. Sering kita dengar mereka melakukan pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, serta melakukan tindakan melawan hukum lainnya. 

“Hal ini ditenggarai akibat dari turunnya moral mereka serta minimnya pengetahuan dan budi pekerti, sehingga jika tidak mendapat perhatian khusus tentu para generai muda ini akan semakin mengkhawatirkan kedepanya,” ujar Ida Bagus Askara Sugiarta yang akrab disapa Bagus Askara, Sabtu (17/11).

Menurutnya, untuk itu selain peran orang tua dan peran guru, lingkungan sekitarnya juga sangat berpengaruh bagi karakter generasi muda. Dicontohkan, begitu viralnya kasus kisruh Yayasan Dwijendra tidak hanya di media masa, namun juga viral di youtube yang melibatkan para siswa ikut terlibat demo. 

“Kesanya moral generasi muda kita sudah mulai rusak, kenapa juga pihak guru membiarkan hal tersebut terjadi. Apa seperti ini peran guru sebagai pendidik di sekolah,” terang calon legeslatif (caleg) DPRD Kota Denpasar dapil Denpasar Utara dari Partai NasDem nomor urut 12 ini.

Lanjut Bagus Askara, perubahan karakter dari generasi ke generasi memang sangat terlihat saat ini. Kita harus paham karakter anak. Karena orang tua dan karakter guru di sekolah mustinya juga sangat berperan penting terhadap keberlangsungan mereka. Kita sebagai orang tua dan guru harus bisa memahami itu. Jika pendidikan budi pekerti memiliki substansi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. 

“Mustinya dukungan guru dan orang tua sangat diperlukan untuk menciptakan generasi yang berkualitas, bukan sebaliknya mengarahkan hal-hal yang tidak baik kepada mereka seperi demo,” ucapnya.

Bagus Askara mejelaskan, selama ini guru penuh akan tanda jasanya dalam membangun anak bangsa. Membangun bangsa oleh generasi muda bukan hal yang tidak mungkin. Kita harus menanamkan karakter kepada mereka sejak dini, karakter yang ditanamkan bisa melalui berkesenian. Karena lewat kesenian kita bisa mengolah cipta, rasa dan karsa. 

“Tidak hanya berkesenian pada tataran luar namun juga di dalamnya. Mengajarkan budi pekerti melalui seni itu menjadi salah satu metodenya,” jelasnya.

Bagus Askara menambahkan, peran guru mustinya terus meningkatkan budi pekerti para peserta didik dengan tujuan agar apa yang kita khawatirkan tidak terjadi, dimana anak bangsa rusak karena minimnya moral dan akhlak. 

“Semua ini atas didasari kekawatiran pada anak akan pergaulan bebas, Narkoba serta hal negatif lainnya seprti halnya demo yang dilakukan para siswa Dwijendra beberapa hari lalu. (DN - Bdi)