Masalah Sampah Masih Jadi Kelemahan Buleleng Dalam Penilaian Adipura

  Ketika dilakukan touring dan verifikasi persiapan penilaian Adipura 2016

Buleleng, Dewata News.com — Dari 15 titik pantau dasar penilaian Lomba Adipura tahun ini, 11 diantaranya merupakan kelemahan yang dihadapi Kabupaten Buleleng dalam penilaian Adipura tahun 2015 lalu.

    Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng Nyoman Surya Temaja mengungkapkan, kesebelas titik pantau yang menjadi kelemahan tersebut kini mendapat perhatian serius dalam persiapan menghadapi penilaian tahap pertama pada bulan Februari 2016 mendatang. Bahkan upaya perbaikan telah dilakukan mulai Desember lalu dengan menggandeng semua lintas terkait.

   ”Dari evaluasi yang dilakukan, salah satu kelemahan Buleleng dalam penilaian Adipura di tahun 2014 dan 2015 adalah dalam hal pemilahan dan pengolahan sampah yang dianggap belum maksimal, bahkan nilainya masih dibawah standar”, ungkap Surya Temaja, Jumat (29/01).

    Sebelumnya, pihaknya bersama pimpinan SKPD Pemkab Buleleng terkait, seperti Kadis PU, Kadis Perhubungan, Direktur PD Pasar, Inspektur Inspektorat Kabupaten Buleleng, Kadis Kebersihan dan Pertamanan dan Kabag Humas Setda Buleleng di koordinir oleh Asisten II Setkab Buleleng, telah melakukan kegiatan Touring dan Verifikasi Capaian Persiapan Penialaina Adipura Kota Singaraja Tahun 2016.

     Adapun Objek kunjungan pada Touring verifikasi persiapan Adipura Kota Singaraja Tahun 2016 adalah sepanjang ruas Jalan Patimura, Pasar Anyar, Pasar Banyuasri, Kantor Dinas PU, Kantor Disnaker dan ruas-ruas jalan protokol di wilayah Kota Singaraja.

    ”Kegiatan Touring dan Verifikasi tersebut bertujuan sebagai evaluasi terhadap progres kesiapan Adipura Kota Singaraja Tahun 2016 yang di akhiri dengan Rapat Perumusan Strategi,” kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Buleleng, Surya Temaja.

    Hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Buleleng Nyoman Genep. Selaku dinas yang pernah menjadi leading sector penilaian Adipura di tahun-tahun sebelumnya, ia mengakui masalah sampah masih menjadi kendala utama dalam penilaian.

    ”Bahkan pada penilaian tahun lalu, bobot penilaian yang berkaitan dengan proses pemilahan dan pengelolaan sampah nilainya menurun.” ungkap Nyoman Genep.

    Nyoman Genep berharap, hal ini segera disikapi dan ditindak lanjuti masing-masing lintas terkait, seperti halnya menyiapkan sarana bak sampah, termasuk melakukan proses pemilahan sampah dengan baik dan benar. (DN ~ TiR).—