Buleleng, dewatanews.com - Berdasarkan peringatan dini yang dikeluarkan Balai Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Kabupaten Buleleng masuk dalam zona merah atau status awas kekeringan. Hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Buleleng menjadi wilayah terdampak kekeringan yang diperkirakan puncaknya ada pada bulan Agustus dan September.
Peringatan dini kekeringan itu berada di Kecamatan Banjar, Buleleng, Busungbiu, Gerokgak, Kubutambahan, Sawan, Seririt, Sukasada, dan Tejakula yang artinya dampak kekeringan terjadi menyeluruh di wilayah Kabupaten Buleleng. Untuk itu, BPBD Buleleng bersama stake holder terkait siap menyuplai air bersih membantu masyarakat yang terdampak kekeringan di setiap desa yang membutuhkan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Putu Ariadi Pribadi saat dikonfirmasi, Sabtu, (23/9) mengatakan dari catatan BPBD Buleleng, selama bulan Agustus sampai September 2023 ada sebanyak 5 Desa yang melapor kekurangan air bersih. Terakhir, yakni Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, yang meminta bantuan air bersih karena bak pengisian air bersih di desa itu mengering dampak dari minimnya curah hujan.
“Memang ada permintaan air bersih dari beberapa desa, seperti di Kaliasem dan Selat, tapi intensitasnya belum terlalu tinggi dan kebutuhannya masih bisa kita penuhi. Seperti di Kaliasem misalnya, kebutuhannya 1 banjar dengan kapasitas bak penampungan 10 ribu liter. Kita bantu dua hari sekali pengisiannya” jelasnya.
Ditambahkan, sebagai salah satu langkah antisipasi, BPBD telah menyiapkan 1 unit mobil tangki air dengan kapasitas 5 ribu liter untuk menyuplai air ke bak penampungan disetiap desa setiap dua hari sekali tergantung kebutuhan. Selain itu pihaknya juga akan berkoordinasi dengan instansi lain seperti PDAM, TNI, Polri, dan BPBD Provinsi Bali, apabila permintaan air bersih meningkat.
“Mobil tangki di BPBD ada 1 tangki, PDAM ada 2 tangki, Kodim dan Polri, BPBD Provinsi juga ada. Kami siap bantu distribusi air bersih, sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” imbuhnya.
Mengingat saat ini curah hujan dalam beberapa hari terakhir sangat minim dan menyebabkan kekeringan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada. Sebab, kekeringan ini menyebabkan debit air bersih menurun. Ia pun meminta agar masyarakat menghemat penggunaan air bersih dan menggunakannya seefisien mungkin.
"Masyarakat harus bijaksana mengunakan air seefisen mungkin. Untuk masyarakat dekat daerah perhutanan agar waspada juga dan berhati-hati akan dampak kebakaran. Semoga sebelum akhir November curah hujan bisa tinggi dan persediaan air bersih bisa terpenuhi serta kekeringan bisa diatasi " tutupnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com